Sabtu, 12 November 2016

MASAKAN FAVORIT DARI IBU

      Tugas makalah kali ini saya akan membahas masakan favorit dari Ibu.memang seperti yang kita tahu bahwa makanan paling enak di dunia adalah makanan yang di masak oleh Ibu kita sendiri.tidak hanya satu atau dua makanan tetapi hampir semua masakan Ibu kita sukai.masakan dari Ibu menjadi hal yang akan di rindukan ketika sedang beraktivitas di luar rumah karena rasanya ingin cepat kembali dan memakan masakan itu.
     Pekerjaan Ibu saya adalah ibu rumah tangga.maka Ibu sangat terampil dalam hal masak memasak.sudah banyak resep resep yang ia masak dan hasil nya lumayan enak.tapi saya tidak akan membahas semua resep masakan dari Ibu karena mungkin akan habis puluhan halaman untuk mendeskripsikannya.
        Saya suka sekali dengan masakan olahan dengan ayam.maka dari itu Ibu sering sekali memasak masakan tersebut.dan yang saya akan bahas dari itu adalah salah satu olahan masakan dengan ayam yang mungkin menjadi favorit untuk saya,yaitu Tumis ayam asam manis.


Bahan-bahan:
½ ekor ayam, potong kecil-kecil
3 sendok makan minyak goreng
½ buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, memarkan
6 sendok makan saus tomat
2 sendok makan saus sambal
5 sendok makan air
200 gram nanas, potong segitiga
50 gram kacang polong
Garam, gula pasir secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Ayam Asam Manis:
1. Lumuri ayam dengan garam. Goreng dalam minyak panas hingga matang. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan 3 sendok makan minyak goreng, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum.
3. Masukkan saus tomat, saus sambal, air, garam, gula pasir. Masakn hingga matang. Tambahkan nanas, kacang polong. Aduk rata, masak sebentar. Angkat.
4. Tata ayam dalam piring saji, siram dengan saus asam manis.
- See more at: http://www.resep-masakan.net/resep-detail.php?id=6#sthash.tcu3CH36.dpuf
Bahan utamanya
  • daging ayam dari 1/2 ekor ayam, potong-potong
  • garam sekitar 2 sendok teh
  • bawang putih sebanyak 3 siung
  • air jeruk nipis sebanyak 1 sdm
  • minyak kelapa/minyak goreng sebanyak 300ml
Bahan dari sausnya
  • margarin sebanyak 1 sdm
  • air jeruk nipir sebanyak 1 sdm
  • kacang polong sebanyak 50 gram
  • garam sebanyak 1 sdt
  • saus tomat sebanyak 3 sdm
  • bawang bombai sebanyak 1/2 buah saja, iris tipis
  • maizena sebanyak 2 sdt, larutkan dengan sedikit air
  • sari jeruk nipis sebanyak 200ml
  • bawang putih sebanyak 2 siung, memarkan
  • jahe sebanyak 1 ruas jari, iris tipis
  • nanas sebanyak 1/2 buah, potong segitiga
  • gula pasir sebanyak 1 sdm
Cara membuat ayam asam manis
  1. Baluri ayam yang sudah dipotong dengan air jeruk nipis, bawang putih dan garam. Lalu diamkan 15 menit.
  2. Kemudian goreng daging ayam tersebut dengan minyak goreng, tunggu sampai kecoklatan lalu tiriskan.
  3. Lelehkan margarin, tumis bawang bombai dan putih sampai harum. Lalu masukkan saus tomat, air jeruk nipis, sari jeruk nipis, jahe dan gula pasir secukupnya.
  4. Aduk dahulu sampai rsata, lalu beri larutan maizena dan masak sampai mendih sambil diaduk-aduk.
  5. Beri kecap manis dan nanas yang sudah dipotong-potong, aduk dulu dan masak sampai matang.
  6. Kemudian Siram ayam yang sudah anda goreng tadi dengan saus ini.
   Mungkin seperti itu lah bahan bahan dan cara membuat masakannya.pesan dari blog ini adalah hargai masakan yang telah dibuat oleh orang tua kita enak atau tidak enak nya setidak nya kita mencicipi dan memakannya.semoga Ibu selalu tetap memberikan bumbu bumbu dan resep terbaik untuk masakan masakannya.sekian !
Bahan-bahan:
½ ekor ayam, potong kecil-kecil
3 sendok makan minyak goreng
½ buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, memarkan
6 sendok makan saus tomat
2 sendok makan saus sambal
5 sendok makan air
200 gram nanas, potong segitiga
50 gram kacang polong
Garam, gula pasir secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Ayam Asam Manis:
1. Lumuri ayam dengan garam. Goreng dalam minyak panas hingga matang. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan 3 sendok makan minyak goreng, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum.
3. Masukkan saus tomat, saus sambal, air, garam, gula pasir. Masakn hingga matang. Tambahkan nanas, kacang polong. Aduk rata, masak sebentar. Angkat.
4. Tata ayam dalam piring saji, siram dengan saus asam manis
- See more at: http://www.resep-masakan.net/resep-detail.php?id=6#sthash.tcu3CH36.dpuf
Bahan-bahan:
½ ekor ayam, potong kecil-kecil
3 sendok makan minyak goreng
½ buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, memarkan
6 sendok makan saus tomat
2 sendok makan saus sambal
5 sendok makan air
200 gram nanas, potong segitiga
50 gram kacang polong
Garam, gula pasir secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Ayam Asam Manis:
1. Lumuri ayam dengan garam. Goreng dalam minyak panas hingga matang. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan 3 sendok makan minyak goreng, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum.
3. Masukkan saus tomat, saus sambal, air, garam, gula pasir. Masakn hingga matang. Tambahkan nanas, kacang polong. Aduk rata, masak sebentar. Angkat.
4. Tata ayam dalam piring saji, siram dengan saus asam manis.
- See more at: http://www.resep-masakan.net/resep-detail.php?id=6#sthash.tcu3CH36.dpuf
Bahan-bahan:
½ ekor ayam, potong kecil-kecil
3 sendok makan minyak goreng
½ buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, memarkan
6 sendok makan saus tomat
2 sendok makan saus sambal
5 sendok makan air
200 gram nanas, potong segitiga
50 gram kacang polong
Garam, gula pasir secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Ayam Asam Manis:
1. Lumuri ayam dengan garam. Goreng dalam minyak panas hingga matang. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan 3 sendok makan minyak goreng, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum.
3. Masukkan saus tomat, saus sambal, air, garam, gula pasir. Masakn hingga matang. Tambahkan nanas, kacang polong. Aduk rata, masak sebentar. Angkat.
4. Tata ayam dalam piring saji, siram dengan saus asam manis.
- See more at: http://www.resep-masakan.net/resep-detail.php?id=6#sthash.tcu3CH36.dpuf

Jumat, 11 November 2016

KECINTAAN TERHADAP SEPAKBOLA

    Pada makalah ini menjelaskan tentang kecintaan terhadap sesuatu yang bermakna dalam hidup,dan saya memilih sepakbola.mengapa ?,mari disimak penjelasan berikut!
     Sepak bola adalah olahraga yang telah menemani waktu bermain saya ketika masa kecil.walaupun saya juga kadang bermain olahraga yang lainnya seperti bulu tangkis,namun sepak bola lah yang hampir setiap hari saya selalu mainkan.bermain sepak bola dengan teman setiap sore hari tiba,di lapangan dekat dengan rumah.menggunakan bola plastik kecil terkadang juga yang besar.apapun bola nya itu akan tetap seru untuk dimainkan.bahkan terkadang pada malam hari pun melanjutkan bermain bola karena kurang nya kepuasan.dari sepak bola lah saya mengenal arti dari kebersamaan dengan teman.kami saling belajar skill sepak bola satu sama lain berbagi ilmu yang telah didapat dan mencoba mempraktikan skill tersebut.
      Waktu demi waktu terus berlalu hingga saya beranjak ke smp.pada masa smp saya belajar lebih lagi dengan sepak bola,dengan dikenalkan nya olahraga futsal.ya memang futsal adalah permainan bola yang lebih sedikit pemainnya 5 melawan 5 dibanding kan dengan sepak bola,namun cara bermain nya tetap sama mengolah si kulit bundar.saya mencoba mengikuti ekstrakulikuler futsal dan juga bermain futsal bersama dengan teman rumah.
     Pada masa SMK,waktu bermain futsal pun menjadi lebih sering karena di sekolah terdapat lapangan futsal nya,dan selalu bermain ketika waktu olahraga.begitu pun diluar sekolah bermain dengan teman kelas ketika sparing dengan kelas lain.disitu saya lebih belajar lagi dengan teman kelas yang memang mempunyai pengalaman lebih terhadap olahraga tersebut.dari kelas 1 sampai kelas 3 pun kami melakukan aktivitas tersebut dan terkadang juga bermain sepak bola.ada sedikit cerita ketika saya dan teman kelas saya membahas tentang klub kesukaan sepak bola.klub kesukaan saya adalah chelsea football club.saya menyukai chelsea karena warna utama dari klub tersebut adalah biru yang juga menjadi warna favorit saya.dan hal lain yang membuat saya menyukai klub tersebut,yaitu chelsea adalah klub pertama yang saya lihat dalam poster tim sepak bola ketika saya masih kecil.dalam urusan kesukaan klub sepak bola,saya dan teman kelas sering memperdebatkan kl ub kesukaan masing masing.ya dari urusan kemenangan tim,gelar juara,bahkan sampai sejarah pun kami perdebatkan.walaupun terasa sedikit kesal dan kadang menjadi perdebatan yang panas,namun bagi saya itu adalah hal yang wajar dalam dunia persepakbolaan dan menjadi kenangan tersendiri ketika masa sekolah.
      Waktu kerja juga tidak ketinggalan aktivitas futsal ini, setiap minggu jika tidak lembur saya dan teman kerja menyempatkan bermain futsal dan hampir setiap minggu kami bermain.hingga habis kontrak masih tetap bergabung dengan teman kerja saya karena saya sudah menjadi bagian dalam tim dan mungkin melepas rasa rindu karena sudah tidak bekerja lagi dengan teman saya.sampai masa perkuliahan,mendapat teman baru,lalu berbagi pengalaman lagi tentang dunia futsal dan bermain bersama mereka.
      Begitulah cerita saya tentang kecintaan saya terhadap sepak bola.pelajaran yang saya dapat dari olah raga sepakbola adalah teman adalah segalanya ,tanpa teman saya tak akan mengenal sepak bola ini.lalu membuat mental menjadi lebih baik,dan sepak bola selalu membuat cerita yang indah untuk di perdebatkan.mungkin masih banyak lagi cerita tentang sepakbola dalam kehidupan saya namun sedikit lupa.mungkin ini hanya lah sekilas cerita tapi mewakili kenangan kenangan saya terhadap sepak bola.jika mengenang masa masa kecil ketika bermain bola dengan teman adalah hal yang indah dan selalu berharap bisa melakukan nya lagi.memang kita bisa membeli banyak bola,tapi tidak dengan kenangan nya.terima kasih untuk sepak bola,dari engkau saya belajar tentang cara mengenal arti hidup.sekian :)

Rabu, 02 November 2016

WISATA DAN KEHIDUPAN KERATON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

      Pada kesempatan kali ini saya akan membahas provinsi kelahiran dari Ibu saya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta,kota Yogyakarta.seperti yang diketahui banyak khalayak,Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia bahkan sampai Mancanegara.sudah tidak asing lagi jika membahas kehidupan pariwisata di daerah terseebut.salah satu destinasi wisata di kota Yogyakarta adalah wisata keraton Jogja.
      Wisata Keraton Jogjakarta adalah salah satu tempat wisata di Jogja yang wajib dikunjungi bila kita berada di Jogja. Lokasi wisata keraton Jogja sangatlah strategis, Yaitu di Jl, Rotowijayan No. 1 Yogyakarta Telp: 0274-373177. Karena lokasi wisata kraton Jogja yang masih menjadi satu dengan tempat tinggal Raja Jogja, yang saat ini dijabat oleh  Sri Sultan Hamengkubuwono X, maka jam operasional yang berlaku di wisata keraton Jogja juga diberlakukan terbatas. Yaitu: pada hari Senin, Selasa, Rabo, Kamis, Sabtu, dan Minggu buka dari jam 08.00 - 14.00 WIB. Sedangkan khusus untuk hari Jum'at, wisata kraton Jogja akan buka dari jam 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.Tiket masuk wisata kraton Jogja ini juga tergolong cukup murah. yaitu Rp 5.000,- untuk pengunjung dan tambahan Rp 1.000,- bila pengunjung membawa kamera. Bangunan yang dibangun pada tahun 1755 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ini masih tampak gagah, kuat, dan eksotis karena dirawat dengan baik hingga saat ini. Jadi jangan heran bila saat kita mengunjungi wisata kraton Jogja, kita akan mendapati para abdi dalem yang sedang membersihkan bangunan wisata kraton Jogja tersebut. Mulai dari menyapu halaman hingga membersihkan koleksi pusaka yang ada disana.
 
      Mengunjungi wisata kraton Jogja tidak berarti kita hanya melihat bangunan - bangunan kraton Jogja saja. namun di dalam kraton Jogja tersebut juga terdapat beberapa museum. Diantaranya: museum gamelan serta museum kraton itu sendiri. Bila perlu, kita bisa menggunakan jasa tour leader yang akan dengan  sangat fasih menjelaskan secara detail setiap sudut wilayah kraton Jogja beserta isinya. Dan biasanya kita cukup memberikan tips sepantasnya atas jasa yang telah mereka berikan.
 
     Khusus untuk hari Minggu, kita juga bisa menyaksikan pagelaran tari tradisional, karawitan, dan macapat di Bangsal Sri Manganti. Pertunjukan tersebut akan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Untuk transportasi menuju tempat wisata kraton Jogja ini tidaklah sulit. Kita bisa sekalian mengunjungi kraton Jogja ini setelah kita puas berbelanja batik di malioboro atau memborong aneka oleh-oleh khas Jogja di Pasar Beringharjo. Kita cukup naik becak ke Kraton dengan biaya sekitar Rp 5.000,-. Atau bisa juga menggunakan andong serta taxi. Setelah puas mengunjungi tempat wisata Kraton Jogja, kita bisa mampir ke pusat batik dan souvenir Jogja di sekitar kraton yang bisa kita akses dengan berjalan kaki atau naik becak. 
    Untuk penjelasan tentang kehidupan Keraton Yogyakarta ,saya akan mengutip dari  sebuah makalah.berikut adalah penjelasannya.
 
http://paketwisatajogja75.com/wp-content/uploads/2016/01/keraton-yogya.jpg

    Bangunan kraton Yogyakarta kurang lebih memiliki tujuh balai atau disebut bangsal. Masing-masing bangsal dibatasi pintu masuk atau disebut regol. Keenam regol adalah Regol Brojonolo, Sri Manganti, Danapratopo, Kemagangan, Gadungmlati, dan Kemandungan. Kraton diapit dua alun-alun yaitu Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.
  1. Gerbang utama untuk masuk ke dalam kompleks Keraton Yogyakarta dari arah utara adalah Gapura Pangurakan yang terletak persis beberapa meter di sebelah selatannya.  Gerbang ini tampak seperti pertahanan yang berlapis. Pada zamannya konon Pangurakan merupakan tempat penyerahan suatu daftar jaga atau tempat pengusiran dari kota bagi mereka yang mendapat hukuman pengasingan atau pembuangan. Di luar gerbang yang mempunyai empat penyangga utama atau yang disebut saka guru ini sekarang terdapat banyak aktivitas masyarakat, dari penarik becak, penjual minuman dan lain-lain.
  2. Alun-alun Lor adalah sebuah lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Menurut ceritanya, dulu tanah lapang yang berbentuk persegi ini dikelilingi oleh dinding pagar yang cukup tinggi dan saat ini alun-alun dipersempit, hanya bagian tengahnya saja yang tampak. Di bagian pinggir sudah dibuat jalan beraspal yang dibuka untuk umum. Di sebelah utara terdapat perpustakaan museum sonobudoyo, dimana disitu disimpan banyak naskah berumur tua. Museum ini terbuka untuk umum, namun karena menjaga kualitas dan keawetan koleksi museum tak segan sang penjaga sering menegur secara keras. Pada bagian tengah alun-alun terdapat dua buah pohon beringin, yang konon apabila kita bias melewati atau berjalan ditengah-tengah kedua pohon tersebut dengan mata terpejam sebanyak 3 kali, maka keinginan kita akan tercapai. Dewasa kini fungi alun-alun utara menjadi tempat berkumpulnya anak muda, tempat mengadakan konser musik, area parker kendaraan bermotor, bermain sepak bola, kampanye dan lain-lain. Salah satu acara yang terjadi ditahun 2009 di alun-alun utara adalah pisowanan agung atau pisowanan ageng, yaitu rakyat dan pejabat dating menghadap raja sebagai bentuk kesetiaan. Pisowanan ageng memperlihatkan sebuah cermin yang memperlihatkan bentuk-bentuk nilai demokrasi dalam budaya lokal.
  3. Kompleks Mesjid Gedhe Kasultanan (Masjid Raya Kesultanan) atau Masjid Besar Yogyakarta terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun utara. Kompleks yang juga disebut dengan Mesjid Gedhe Kauman. Untuk masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara.
    1. Bangunan utama adalah Bangsal Pagelaran yang dahulu dikenal dengan nama Tratag Rambat. Sering digunakan untuk even-even pariwisata, religi, dan lain-lain disamping untuk upacara adat keraton. Sepasang Bangsal Pemandengan terletak di sisi jauh sebelah timur dan barat Pagelaran. Disebelah timur sebelah selatan terdapat ruang untuk karawitan. Saat ini di sisi selatan kompleks ini dihiasi dengan relief perjuangan Sultan HB I dan Sultan HB IX. Kompleks Pagelaran ini pernah digunakan oleh Universitas Gadjah Mada sebelum memiliki kampus di Bulak Sumur.
    2. Siti Hinggil. Kompleks Siti Hinggil secara tradisi digunakan untuk menyelenggarakan upacara-upacara resmi kerajaan. Tempat ini digunakan untuk peresmian Universitas Gadjah Mada. Kompleks ini dibuat lebih tinggi dari tanah di sekitarnya dengan dua jenjang untuk naik berada di sisi utara dan selatan. Di antara Pagelaran dan Siti Hinggil ditanami deretan pohon Gayam. Di kanan dan kiri ujung bawah jenjang utara Siti Hinggil terdapat dua Bangsal. Bangunan Tarub Agung terletak tepat di ujung atas jenjang utara. Bangunan ini berbentuk kanopi persegi dengan empat tiang, tempat para pembesar transit menunggu rombongannya masuk ke bagian dalam istana. Di timur laut dan barat laut Tarub Agung terdapat Bangsal Kori. Di tempat ini dahulu bertugas abdi-Dalem Kori dan abdi-Dalem Jaksa yang fungsinya untuk menyampaikan permohonan maupun pengaduan rakyat kepada Sultan.
      1. Di selatan Siti Hinggil terdapat lorong yang membujur ke arah timur-barat. Dinding selatan lorong merupakan dinding Cepuri dan terdapat sebuah gerbang besar, Regol Brojonolo, sebagai penghubung Siti Hinggil dengan Kamandhungan. Di sebelah timur dan barat sisi selatan gerbang terdapat pos penjagaan. Gerbang ini hanya dibuka pada saat acara resmi kerajaan dan di hari-hari lain selalu dalam keadaan tertutup. Untuk masuk ke kompleks Kamandhungan sekaligus kompleks dalam Keraton sehari-hari melalui pintu Gapura Keben di sisi timur dan barat kompleks ini yang masing-masing menjadi pintu masing-masing ke jalan Kemitbumen dan Rotowijayan.
      2. Kompleks Kamandhungan lor atau ler sering disebut Keben karena di halamannya ditanami pohon Keben. Bangsal Ponconiti yang berada ditengah-tengah halaman merupakan bangunan utama di kompleks ini. Dahulu (kira-kira sampai 1812) bangsal ini digunakan untuk mengadili perkara dengan ancaman hukuman mati dengan Sultan sendiri yang yang memimpin pengadilan. Versi lain mengatakan digunakan untuk mengadili semua perkara yang berhubungan dengan keluarga kerajaan. Kini bangsal ini digunakan dalam acara adat seperti garebeg dan sekaten. Di selatan bangsal Ponconiti terdapat kanopi besar untuk menurunkan para tamu dari kendaraan mereka yang dinamakan Bale Antiwahana. Selain kedua bangunan tersebut terdapat beberapa bangunan lainnya di tempat ini.
      3. Kompleks Sri Manganti terletak di sebelah selatan kompleks Kamandhungan Ler dan dihubungkan oleh Regol Sri Manganti. Pada dinding penyekat terdapat hiasan Makara raksasa. Sekarang di lokasi ini ditempatkan beberapa pusaka keraton yang berupa alat musik gamelan. Selain itu juga difungsikan untuk penyelenggaraan even pariwisata keraton. Bangsal Traju Mas yang berada di sisi timur dahulu menjadi tempat para pejabat kerajaan saat mendampingi Sultan dalam menyambut tamu. Versi lain mengatakan kemungkinan tempat ini menjadi balai pengadilan. Tempat ini digunakan untuk menempatkan beberapa pusaka yang antara lain berupa tandu dan meja hias. Bangsal ini pernah runtuh pada 27 Mei 2006 akibat gempa bumi yang mengguncang DIY dan Jawa Tengah. Setelah proses restorasi yang memakan waktu yang lama akhirnya pada awal tahun 2010 bangunan ini telah berdiri lagi di tempatnya. Di sebelah timur bangsal ini terdapat dua pucuk meriam buatan Sultan HB II yang mengapit sebuah prasasti berbahasa dan berhuruf Cina. Di sebelah timurnya berdiri Gedhong Parentah Hageng Karaton, gedung Administrasi Tinggi Istana. Selain itu di halaman ini terdapat bangsal Pecaosan Jaksa, bangsal Pecaosan Prajurit, bangsal Pecaosan Dhalang dan bangunan lainnya. Sri Manganti juga menjadi nama salah satu hotel yang terdapat di Yogyakarta.
      4. Kedhaton merupakan inti dari Keraton. Halamannya kebanyakan dirindangi oleh pohon Sawo kecik. Kompleks ini setidaknya dapat dibagi menjadi tiga bagian halaman. Bagian pertama adalah Pelataran Kedhaton dan merupakan bagian Sultan. Bagian selanjutnya adalah Keputren yang merupakan bagian istri (para istri) dan para puteri Sultan. Bagian terakhir adalah Kesatriyan, merupakan bagian putra-putra Sultan. Di kompleks ini tidak semua bangunan maupun bagiannya terbuka untuk umum, terutama dari bangsal Kencono ke arah barat. Di bagian Pelataran Kedhaton, Bangsal Kencono (Golden Pavilion) yang menghadap ke timur merupakan balairung utama istana. Di tempat ini dilaksanakan berbagai upacara untuk keluarga kerajaan di samping untuk upacara kenegaraan. Di keempat sisi bangunan ini terdapat Tratag Bangsal Kencana yang dahulu digunakan untuk latihan menari.
      5. Di sisi selatan kompleks Kedhaton terdapat Regol Kamagangan yang menghubungkan kompleks Kedhaton dengan kompleks Kemagangan. Gerbang ini begitu penting karena di dinding penyekat sebelah utara terdapat patung dua ekor ular yang menggambarkan tahun berdirinya Keraton Yogyakarta. Di sisi selatannya pun terdapat dua ekor ular di kanan dan kiri gerbang yang menggambarkan tahun yang sama.
      6. Alun-alun Kidul (Selatan) adalah alun-alun di bagian Selatan Keraton Yogyakarta. Alun-alun ini dikelilingi oleh tembok persegi yang memiliki lima gapura, satu buah di sisi selatan serta di sisi timur dan barat masing-masing dua buah. Di antara gapura utara dan selatan di sisi barat terdapat sebuah kandang untuk memelihara gajah milik Sultan. Di sekeliling alun-alun ditanami pohon mangga, pakel, dan kuini. Pohon beringin hanya terdapat dua pasang. Sepasang di tengah alun-alun yang dinamakan Supit Urang (capit udang) dan sepasang lagi di kanan-kiri gapura sisi selatan.
      7. Plengkung Nirbaya merupakan ujung selatan poros utama keraton. Gerbang ini secara tradisi digunakan sebagai rute keluar untuk prosesi panjang pemakaman Sultan ke Imogiri. Untuk alasan inilah tempat ini kemudian menjadi tertutup bagi Sultan yang sedang bertahta.
     Begitulah penjelasan tentang wisata dan kehidupan keraton Daerah Istimewa Yogyakarta.Jogja selalu punya cerita untuk dibahas,selalu punya drama untuk di perankan,selalu punya kenangan indah untuk di kenang pastinya.MAIN KE JOGJA YUK!!!! 


Rabu, 05 Oktober 2016

SILAT SILAU MACAN DARI CONDET

      Untuk makalah ini saya akan membahas perguruan pencak silat dari Condet,Jakarta yaitu SILAT SILAU MACAN.untuk membahas nya saya mengutip dari artikel SilatIndonesia.com tentang perjalanan penulis saat berkunjung ke daerah Condet.mari di simak!
      
       Saat berkunjung ke daerah condet, kawasan ini pernah menjadi daerah konservasi budaya betawi, oleh Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1975, melihat kehijaun dan udaranya yang sejuk, daerah ini memang dikenal sebagai daerah penghasil buah salak dan duku hingga saat ini.

     Condet yang terbagi dalam tiga kelurahan Bale Kambang, Batu Ampar, dan Kampung Gedung gagal menjadi cagar budaya dan kini telah dipindahkan ke Setu Babakan oleh pemerintah DKI Jakarta, namun bila melihat sejarah panjang daerah ini, sejak 3.000 sampai 4.000 tahun lalu di kawasan yang berbatasan dengan Kramatjati ini sudah ada kehidupan. Ditemukan kapak batu, gerabah, dan lampu perunggu di sini. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Budayawan Ridwan Saidi (Koran Republika-red) bahwa dahulu condet pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Salaksana pada tahun 120M, nama-nama yang menjadi sejarah seperti seperti Bale Kambang dan Batu Ampar. Bale Kambang adalah tempat pesanggrahan raja-raja, sedangkan Batu Ampar merupakan batu besar tempat meletakkan sesaji (sesajen).

   Namun ada catatan yang tertinggal disana, bahwa condet tidak hanya sebuah kawasan yang memiliki ciri khas betawi namun juga budaya yang masih tertinggal dan tetap dijaga oleh penduduk asli betawi disana.

     Sore itu kami bertiga ( Saya dan kedua teman dari milis pendaki) berniat bersilaturahmi dengan salah satu tokoh dari condet yang sudah tidak asing lagi, selain sebagai pemerhati budaya betawi, tokoh kita ini juga pandai bersilat, itulah Entong H. Sapri salah satu cucu dari Entong Gendut dirumah kediamannya. Kami bertiga diterimanya dengan baik, usianya memang sudah 75 tahun namun semangatnya terpancar dari wajahnya. Beberapa penghargaan dari pemerintah DKI Jakarta terpampang di dinding rumahnya yang sederhana, dengan halaman rumah yang ditumbuhi oleh pohon yang rimbun

    Karena malam itu H. Sapri cukup lelah akhirnya kami pamit dan beliau mengajak kami untuk hadir pada malam rabu untuk melihat latihan silatnya, sayangnya undangan tersebut batal kami laksanakan karena ada kesibukan lain yang tidak bisa dihindari.

   Satu tahun kemudian ada rasa kangen dengan H. Entong Sapri, dan bersama Mas Faried dari milis pendaki, saya dan Mas Ezra dari Milis Silatbogor akhirnya sepakat kembali menemuinya di rumahnya. Namun kabar duka mengurungkan niat kami bertiga, H. Entong Sapri sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu tepatnya sebelum bulan puasa tahun 2005. ujur keluarga H.Sapri

   Rasa duka yang mendalam menyelimuti kami, rasanya pertemuan waktu itu adalah pertemuan terakhir dengannya, hanya doa yang bisa kami berikan padanya agar Amal Ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

   Memang ada rasa kecewa karena tidak bisa lagi bertemu dengan Babeh Sapri, tapi rasa tersebut dapat terobati dengan hadirnya mas Didi (Ahmad Zainudin ) salah satu putra H. Entong Sapri, saat ini ia masih kuliah di salah satu Universitas di Jakarta, sebagai orang betawi ia paham betul arti sebuah pendidikan, karena melalui pendidikan inilah kami warga betawi bisa membangun citra pada orang betawi lainnya.

    Mas didi cukup terbuka dan nampaknya ia pun menyadari arti sebuah pelestarian budaya, hingga iapun kini masih merintis sebuah buku tentang H. Entong Sapri baik sebagai pribadi maupun dalam organisasinya di pesilatan. IPOSI (Ikatan Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi) itulah nama perkumpulan silat H. Entong Sapri. Ia pun tak segan-segan memperagakan sedikit ciri khas jurus dari pencak silat yang ia pelajari, apalagi kami sebelumnya telah mengetahui aliran silat IPOSI ini, kadang-kadang mas didi sempat bertanya dari mana kalian bisa tahu..? ya tentunya dari babeh anda sendiri waktu itu.

   Melihat gerakannya IPOSI memang khas betawi dengan kuda-kuda yang rendah dan gerakan tangan yang cepat memberikan penekanan pada penyerangan dan juga bertahan, menurut H. Entong Sapri semasa Hidup kepada penulis bahwa silat ini punya maenan Cikalong seperti Suliwa, Silau macan, dan cimande. Gerakan jurus cikalongnya halus namun bertenaga dan sewaktu diperagakan jurus silau macan oleh mas didi, saya sempat teringat dengan salah satu perguruan silat betawi di acara festival silat betawi di Cibubur tahun 2006 lalu. Silau macan itulah jurus yang sering disebut ? sebut oleh H. Entong sapri, dan malalui mas didi jelas sekali bahwa gerakan Silau macan layaknya macan yang akan menerkan musuhnya.
    
     Silat ini bertujuan untuk silaturahmi, babeh diusia tuanya masih melatih ke Tanah Abang hingga ke Cibinong,ujur Mas Didi. Sepeninggal babeh, kakak lelaki saya yang mewarisi dan menjaganya, dan tentunya kelaurga kami juga turut menjaga warisan ini.

    Belajar silat IPOSI unsur agama Islam juga cukup kental terasa dimana, seseorang wajib menjalankan syariat islam dengan benar, bukan bertujuan mencari kesaktian tapi mencari iman melalui silat. Karena tujuan kita hidup ini untuk beribadah jadi ya berlatih silat juga Ibadah karena mensyukuri nikmat sehat.

    Diceritakan juga bahwa condet merupakan basisnya pendekar dan juga alim ulama, dan salah satu pendekar yang cukup tersohor namanya adalah ayah kakeknya sendiri yaitu Entong Gendut, sepak terjangnya kepada Kompani belanda menjadi cerita sendiri yang menjadi sejarah daerah ini.

    Untuk itu, sebaiknya kita kembali dulu pada keadaan ratusan tahun sebelumnya. Di ujung Jl Condet Raya terdapat sebuah gedung tua yang kini tinggal kerangka di bagian depannya karena terbakar pada 1985. Gedung yang terletak di Jl Tanjung Timur (Tanjung Oost) yang kala itu dinamakan gedung Grooneveld merupakan rumah tuan tanah terbesar yang pernah dibangun di Batavia (1756) yang letaknya jauh di luar kota. Waktu itu, untuk mencapai gedung megah ini diperlukan lima jam dari pusat kota (Pasar Ikan) dengan kereta kuda. Adanya gedung ini menjadikan kawasan tersebut hingga sekarang dinamakan Kampung Gedung.

     Gedung ini dibangun oleh Vincent Riemsdijk, anggota Dewan Hindia, sebagai perkebunan dan sekaligus peristirahatan. Setelah kematiannya, putranya Daniel van Riemsdijk, seorang petani andal, benar-benar mengurus perkebunan Tanjung Timur dan mengelolanya dengan baik. Pada waktu itu, 6.000 ekor sapi digembalakan di perkebunan ini, tempat yang sekarang berdiri gedung-gedung megah dan jalan raya dari Tanjung Timur ke Terminal Kampung Rambutan.

     Di gedung ini pada 1749 pernah berlangsung pertemuan antara Gubernur Jenderal Von Imhoff dan Ratu Syarifah Fatimah, wali sultan Banten. Syarifah, wanita terdidik dan cerdas, pada 1720 menjadi istri Pangeran Mahkota Banten, Zainul Arifin. Ia sangat berpengaruh terhadap suaminya ketika menjadi sultan Banten (1733). Tapi, Syarifah sendiri meninggal dengan merana karena dibuang ke Pulau Edam di Kepulauan Seribu, akibat pemberontakan Kyai Tapa (1750). Ia ditangkap akibat ambisinya untuk mengangkat Syarif Abdullah, yang menikah dengan keponakannya, untuk dijadikan pangeran mahkota Kesultanan Banten.

     Gedung yang juga dikenal dengan Vila Nova itu telah beberapa kali berganti pemilik. Menurut Ran Ramelan dalam Condet Cagar Budaya Betawi tiap penggantian tuan tanah ini, diadakan peraturan baru yang memberatkan rakyat Condet. Terhadap tiap pemuda Condet yang telah menginjak dewasa dikeluarkan kompenian atau pajak kepala sebesar 25 sen (nilainya kira-kira 10 liter beras). Karena banyak petani yang tidak sanggup membayar blasting (pajak) yang sangat memberatkan itu, tuan tanah sering membawa petani yang tak sanggup membayar ke landraad (pengadilan). Dan tuan tanah di Condet kelewat getol dalam membikin perkara. Akibatnya banyak petani yang bangkrut, rumahnya di%@!#$&, atau tak jarang yang dibakar. Penduduk yang belum membayar blasting hasil sawah dan kebunnya tidak boleh dipanen.

   Melihat penderitaan rakyat yang demikian itulah, Entong Gendut meradang. Ia kumpulkan sejumlah warga Condet. Panji perang dikibarkan. Dengan meneriakkan Allahu Akbar, Entong Gendut mengobarkan semangat jihad fi sabililah. Saat itulah, pada 5 April 1916 perang berkobar di Vila Nova yang ditempati Lady Lollinson dan para centengnya. Entong Gendut bersama para pemuda Condet, bersamaan dengan pertunjukan Tari Topeng menyerbu tempat itu ]. ''Allahu Akbar ..... Sabililah ..... gue enggak takut ame kompeni'', teriak Entong Gendut dan kawan-kawannya. Namun setelah datang bantuan dari Batavia, pemberontakan itu ditumpas. Haji Entong Gendut pun syahid tertemnbus timah panas. Ada berbagai versi tentang kematiannya. Haji Sapri, salah satu cucunya yang tinggal di Condet kepada penulis beberapa waktu lalu mengatakan, kakeknya ditembak Belanda bukan di Kampung Gedong, tapi di Batu Ampar. ''Saat beliau hendak melewati sungai ketika dikejar kompeni.'' Versi lain menyebutkan, jenazahnya diangkut kompeni, kemudian diceburkan ke laut. Nama pahlawan ini pernah diabadikan untuk sebuah jalan di Condet. Sayangnya, entah karena apa kini diganti menjadi Jl Ayaman, nama salah satu tuan tanah. (Koran Haraoan)

    Dari cuplikan kisah tadi mungkin kita akan bertanya, mengapa kita sebagai warga betawi (Jakarta) membiarkan kekayaan budaya ini menghilang, dan tentunya melalui tulisan ini, kami berharap anda sebagai generasi muda memiliki rasa percaya diri bahwa silat adalah budaya dan asset kita bersama.sekian!

WAYANG GATOT KACA


 

       Makalah kali ini saya akan membahas tentang sejarah perwayangan di Indonesia,dan saya memilih Gatot kaca sebagai bahan dari tugas ini.seperti yang anda ketahui bahwa Gatot kaca adalah wayang yang paling fenomenal atau paling dikenal oleh masyarakat Indonesia daerah Pulau Jawa khususnya.saya akan membahas sejarah wayang fenomenal yang satu ini.
       
          Gatotkaca (Dewanagari: घटोत्कचIASTGhaá¹­otkacha) adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karena di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayanganJawa, ia dikenal dengan sebutan Gatutkaca (bahasa Jawa: Gathutkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".



Etimologi

Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaá¹­(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya konon mirip dengan buli-buli atau kendi.

Kelahiran

Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluaga Pandawa yang lahir dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa penguasa sebuah hutan; tinggal bersama kakaknya yang bernama Hidimba (dalam pewayangan Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa).
Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu. Pada saat yang sama Karna, panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.

Jagoan para dewa

Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.

Pernikahan

Gatotkaca sebagai tokoh wayang kulit Jawa.
Dalam versi Mahabharata, Gatotkaca menikahi Ahilawati, gadis dari Kerajaan Naga dan mempunyai anak bernama Barbarika. Dalam versi pewayangan Jawa, Gatotkaca menikah dengan sepupunya, yaitu Pergiwa, putri Arjuna. Ia berhasil menikahi Pergiwa setelah melalui perjuangan berat, yaitu menyingkirkan saingannya, bernama Laksmana Mandrakumara, putra Duryodana dari keluarga Korawa. Dari perkawinannya dengan Pergiwa, Gatotkaca memiliki putra bernama Sasikirana, yang menjadi panglima perang Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Parikesit, putra Abimanyu atau cucu Arjuna. Versi lain mengisahkan, Gatotkaca memiliki dua orang istri lagi selain Pregiwa, yaitu Suryawati dan Sumpaniwati. Dari keduanya masing-masing lahir Suryakaca dan Jayasumpena.

Raja Pringgandani

Gatotkaca versi Jawa adalah manusia setengah raksasa, namun bukan raksasa hutan. Ibunya adalah putri Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani. Tremboko tewas di tangan Pandu ayah para Pandawa akibat adu domba yang dilancarkan Sangkuni. Ia kemudian digantikan oleh anak sulungnya yang bernama Arimba. Arimba sendiri tewas di tangan Bimasena pada saat para Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Takhta Pringgadani kemudian dipegang oleh Arimbi yang telah diperistri Bima. Suksesi kepemimpinan kelak diserahkan kepada putra mereka setelah dewasa.
Arimbi memiliki lima orang adik bernama Brajadenta, Brajamusti, Brajalamadan, Brajawikalpa, dan Kalabendana. Brajadenta diangkat sebagai patih dan diberi tempat tinggal di Kasatrian Glagahtinunu. Sangkuni dari Kerajaan Hastina datang menghasut Brajadenta bahwa takhta Pringgadani seharusnya menjadi miliknya, bukan milik Gatotkaca. Akibat hasutan tersebut, Brajadenta memberontak untuk merebut takhta dari tangan Gatotkaca yang baru saja dilantik sebagai raja. Brajamusti yang memihak Gatotkaca bertarung menghadapi Brajadenta. Kedua raksasa tersebut tewas bersama. Roh mereka menyusup masing-masing ke dalam kedua telapak tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktian keponakan mereka tersebut. Setelah peristiwa itu, Gatotkaca mengangkat Brajalamadan sebagai patih baru, dengan gelar Patih Prabakiswa.

Kematian

Versi Mahabharata

Kematian Gatotkaca terdapat dalam jilid ketujuh kitab Mahabharata yang berjudul Dronaparwa, pada bagian Ghattotkacabadhaparwa. Ia dikisahkan gugur dalam perang di Kurukshetra pada malam hari ke-14. Perang besar tersebut adalah perang saudara antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Mahabharata mengisahkan, sebagai seorang raksasa, Gatotkaca memiliki kekuatan luar biasa terutama pada malam hari. Setelah kematian Jayadrata di tangan Arjuna, pertempuran seharusnya dihentikan untuk sementara karena senja telah tiba. Namun Gatotkaca menghadang pasukan Korawa saat mereka dalam perjalanan menuju perkemahan mereka. Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak prajurit Korawa yang dibunuhnya. Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi, kemudian dibanting ke tanah sampai hancur berantakan.
Duryodana, pemimpin Korawa merasa ngeri melihat keganasan Gatotkaca. Ia memaksa Karna menggunakan senjata pusaka Indrastra pemberian Dewa Indra yang bernama Vasavishakti (senjata Konta menurut pewayangan Jawa) untuk membunuh rakshasa itu. Semula Karna menolak karena pusaka tersebut hanya bisa digunakan sekali saja dan akan dipergunakannya untuk membunuh Arjuna. Karena terus didesak, akhirnya Karna melemparkan pusakanya ke arah Gatotkaca. Menyadari ajalnya sudah dekat, Gatotkaca memikirkan cara untuk membunuh prajurit Korawa dalam jumlah besar sekaligus sekali serang. Gatotkaca pun memperbesar ukuran tubuhnya sampai ukuran maksimal dan kemudian roboh menimpa ribuan prajurit Korawa setelah senjata pamungkas Karna menembus dadanya. Pandawa sangat terpukul dengan gugurnya Gatotkaca. Dalam barisan Pandawa, hanya Kresna yang tersenyum melihat kematian Gatotkaca. Ia gembira karena Karna telah kehilangan pusaka andalannya sehingga nyawa Arjuna dapat dikatakan aman.

Versi Jawa

Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda. Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab dengan sepupunya yang bernama Abimanyu, putra Arjuna. Abimanyu menikah dengan Utari putri Kerajaan Wirata, setelah ia mengaku masih perjaka. Kenyataannya, Abimanyu telah menikah dengan Sitisundari putri Kresna. Sitisundari yang dititipkan di istana Gatotkaca mendengar kabar bahwa suaminya telah menikah lagi. Paman Gatotkaca yang bernama Kalabendana datang menemui Abimanyu untuk mengajaknya pulang (Kalabendana adalah adik bungsu Arimbi yang berwujud raksasa bulat kerdil tapi berhati polos dan mulia). Hal itu membuat Utari merasa cemburu. Abimanyu terpaksa bersumpah bahwa jika dirinya memang telah beristri selain Utari, maka ia rela mati dikeroyok musuhnya di kemudian hari. Kalabendana menemui Gatotkaca untuk melaporkan sikap Abimanyu. Gatotkaca justru memarahi Kalabendana yang dianggapnya lancang mencampuri urusan rumah tangga sepupunya itu. Karena terlalu marah, Gatotkaca memukul kepala Kalabendana. Mekipun perbuatan tersebut dilakukan tanpa sengaja, namun pamannya itu tewas seketika.
Ketika perang Baratayuda meletus, Abimanyu benar-benar tewas dikeroyok para Korawa pada hari ke-13. Pada hari ke-14, Arjuna berhasil membalas kematian putranya itu dengan cara memenggal kepala Jayadrata.Duryodana sangat sedih atas kematian Jayadrata, adik iparnya sendiri. Ia memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa pada malam itu juga. Karna berangkat meskipun hal itu melanggar peraturan perang. Setelah tahu bahwa para Korawa melancarkan serangan malam, pihak Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadang. Gatotkaca sengaja dipilih karena Kotang Antrakusuma yang ia pakai mampu memancarkan cahaya terang benderang. Gatotkaca berhasil menewaskan sekutu Korawa yang bernama Lembusa. Sementara itu dua pamannya, yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa, tewas di tangan musuh mereka, masing-masing bernama Lembusura dan Lembusana.
Gatotkaca berhadapan dengan Karna, pemilik senjata Kontawijaya. Ia menciptakan kembaran dirinya sebanyak seribu orang sehingga membuat Karna merasa kebingungan. Atas petunjuk ayahnya, yaitu Batara Surya, Karna berhasil menemukan Gatotkaca yang asli. Ia pun melepaskan senjata Konta ke arah Gatotkaca. Gatotkaca mencoba menghindar dengan cara terbang setinggi-tingginya. Namun arwah Kalabendana tiba-tiba muncul menangkap Kontawijaya sambil menyampaikan berita dari kahyangan bahwa ajal Gatotkaca telah ditetapkan malam itu. Gatotkaca yang pasrah terhadap takdirnya berpesan supaya mayatnya bisa digunakan untuk membunuh musuh. Kalabendana setuju, kemudian menusuk pusar Gatotkaca menggunakan senjata Konta. Pusaka itu melebur dengan sarungnya, yaitu kayu mastaba yang masih tersimpan di dalam perut Gatotkaca. Setelah Gatotkaca gugur, arwah Kalabendana melemparkan jenazahnya ke arah Karna. Karna berhasil melompat sehingga lolos dari maut. Namun keretanya hancur berkeping-keping akibat tertimpa tubuh Gatotkaca. Pecahan kereta tersebut melesat ke segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya.

Rabu, 28 September 2016

WISATA CURUG CIJALU,SUBANG,JAWA BARAT


         Pada tanggal 30 Mei 2016 saya dan ketiga teman saya melakukan perjalanan touring ke Purwakarta dengan tujuan ke wisata curug cijalu.berangkat pukul setengah 6 pagi dari Bekasi dan tiba di purwakarta pukul 11 pagi.acara touring ini sudah di perbincangkan seminggu sebelum hari-H dan akhirnya acara toruing ini terlaksanakan.berangkat melalui jalan raya karawang kosambi hingga sampai Purwakarta kota lalu melewati jalan arah Subang.setiba nya disana kami langsung memasuki kawasan wisata tersebut dengan melewati jalan yang menaik keatas melewati perkebunan teh yang sangat indah dan tidak lupa kami sempatkan untu berfoto atau selfie bersama biar kekinian katanya haha.harga tiket masuk curug cijalu adalah 15 ribu rupiah/Orang dan parkir motor 10 ribu rupiah.dengan kesempatan ini saya akan menjelaskan keaadan lebih rinci dari wisata curug cijalu tersebut.



 Sejarah

Menurut cerita, sebelum diberi nama Cijalu, curug itu biasa disebut Curug Cikondang. Namun ketika seorang pendekar (jawara) datang ke daerah ini, akhirnya nama Cikondang diubah menjadi Cijalu. Nama ini perpaduan antara dua kata cai dan jalu (bahasa Sunda).

Curug Cijalu memiliki ketinggian lebih dari 70 meter dengan tumpahan airnya mengalir deras membelah bukit di puncak Gunung Sunda, sekitar 1300 meter di atas permukaan laut.  Curug Cijalu ditemani oleh air terjun lain yang dikenal dengan nama Curug Perempuan yang terletak sekitar 100 meter sebelum Curug Cijalu.

Curug Cijalu ini berada dalam kawasan Cagar Alam Gunung Burangrang yang sesungguhnya lebih pantas disebut Cagar Alam Gunung Sunda yang memiliki luas 2 Ha dan termasuk di hutan produksi blok Cijengkol KPH Bandung Utara, BKPH Wanayasa, RPH Tangkuban Perahu.  Konfigurasi lapangan umumnya bergelombang dengan curah hujan 2.700mm/th dan suhu udara berkisar 18-26C.

Selain Curug Cijalu di kawasan ini terdapat juga curug lain yang lebih tinggi (di atas 90 m).  Curug tersebut bernama Curug Cilemper.  Jarak Curug Cijalu ke Curug Cilemper sekitar 1500 m.  Selain lebih tinggi dan lebih deras debitnya Curug Cilemper ini dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi  dan lebatnya pepohonan dan tumbuhan paku-pakuan.  Di dasar curug ini terdapat kolam besar dengan air yang sangat dingin mengalir diantara bebatuan besar, dari kolam tadi mengalir sungai kecil beraliran cukup deras menuju bawah tanah.  Untuk menuju ke sana sangat sulit karena harus melewati jalan setapak membelah hutan dan juga menyusuri aliran sungai.

Dulu sebelum dikelola kedua curug ini sudah sering dikunjungi orang-orang keturunan Tionghoa. Mereka menganggap curug itu tempat mandi para bidadari, tutur seorang penduduk Desa Cipancar yang sudah tinggal disana lebih dari enam puluh tahun. Kepercayaan ini timbul lantaran saat matahari pagi memancar, akan bermunculan pelangi-pelangi kecil memantul dari curug.

Lokasi

Terletak di Desa Cipancar, Kecamatan Sagala Herang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: -6° 42' 43.00", +107° 35' 49.00"

Aksesbilitas

Berjarak 37 Km dari kota Subang ke arah Selatan (1 jam perjalanan) atau sekitar 50 km dari Kota Bandung ke arah utara (1,5 jam perjalanan).  Sekain itu juga dapat dicapai melalui Purwakarta kurang lebih 25 km ke arah Wanayasa.  Kondisi jalan, umumnya beraspal dan hanya sebagian kecil yang masih berupa jalan batu, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. .

Jika dari arah Wanayasa (di jalan raya yang menghubungkan Subang dan Purwakarta) sekitar 5 km setelah pasar Wanayasa, tepatnya di pangkalan ojek Kampung Legok Barong, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes ambil belokan kanan memasuki jalan desa ke arah Desa Cipancar.  Jarak Curug Cijalu ini dari pangkalan ojek tersebut sekitar 4 km.  Jalan masuk ke curug ini sudah ditandai plang dan petunjuk arah yang jelas. Kondisi jalan masuk ini sudah beraspal meski dibeberapa bagian sudah mulai banyak terkelupas.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Purwakarta naik angkot 01 jurusan Pasar Rebo.  Selanjutnya dari Pasar Rebo ini disambung dengan elf jurusan Wanayasa.  Turun di Pasar Wanayasa.  Selanjutnya dari pasar tersebut perjalanan diteruskan dengan naik ojek atau colt carteran (omprengan) hingga ke pintu gerbang I Taman Wisata Alam Curug Cijalu.  Ongkos ojek sekitar Rp 15000 hingga 20000 per orang.    

Setelah membayar ongkos masuk di pintu gerbang I, perjalanan diteruskan menuju pintu gerbang II dengan melewati jalan yang kondisi aspalnya banyak terkelupas, sempit dan mananjak.  Jarak dari pintu gerbang I ke II sekitar 3 km jauhnya.  Selanjutnya untuk menuju ke lokasi curug masih harus berjalan kaki sekitar 300 m melewati area bumi prkemahan dan jalan batu bertangga-tangga dari pintu gerbang II tersebut. 

Fasilitas dan Akomodasi

Selain adanya warung makan dan minum yang banyak ditemui di area wisata ini, fasilitas yang tersedia adalah loket karcis, pos jaga, tempat parkir, shelter, tempat sampah, jalan setapak, tempat duduk, mushola dan instalasi air.  Juga terdapat pula lapangan sebagai areal untuk camping bagi para pengunjung.

SEJARAH BULUTANGKIS DI INDONESIA

Hasil gambar untuk BULUTANGKIS INDONESIA 


              Bulutangkis (Badminton) adalah olahraga kegemaran saya sejak kecil.dahulu sejak saya menginjak kelas 5 sd sering diajak bermain bulutangkis setiap malam bersama ayah dan hampir setiap malam ketika besok hari libur saya selalu bermain bersama teman kecil dulu.sampai sekarang saya masih menggemari olahraga tersebut.maka dari itu saya ingin membahas tugas ini dengan passion yang menyangkut dengan hobi saya yaitu sejarah olahraga bulutangkis di Indonesia.
                
Sejarah bulutangkis di Indonesia sudah cukup lama. Ada yang memperkirakan, bangsa Indonesia sudah mengenal bulutangkis sejak tahun 1930-an. Saat itu, bulu tangkis dinaungi oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI). Bulutangkis makin berkembang pasca kemerdekaan. Pada tahun 1947, di Jakarta, berdiri persatuan bulutangkis bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Dan, pada 5 Mei 1951, terbentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI lahir di tengah gejolak revolusi. Saat itu, sebagai bangsa yang baru lahir, Indonesia berjuang keras agar punya prestasi di tingkat dunia. Bung Karno sendiri menggelorakan “Nation Building”. Ia menganjurkan agar olahraga bisa menjadi alat untuk mengenalkan Indonesia pada dunia. Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia jadi 10 besar dalam bidang olahraga. Tim bulutangkis segera menerjemahkan keinginan Bung Karno itu. PBSI pun berpartisipasi dalam IBF tahun 1953.

Tahun 1958, Indonesia ikut piala Thomas di Singapura. Awalnya, tim bulutangkis Indonesia belum “direken”. Jaman itu, tahun 1950-an, raksasa bulu tangkis ada di Amerika Serikat, Malaya (Malaysia), Inggris, Denmark, dan Thailand. Namun, siapa sangka, Indonesia justru tampil perkasa. Dua bintang Indonesia, Tan Joe Hok dan Ferry Sonnevile, tampil di “All Indonesian Final”. Yang patut dicatat, zaman itu masih zaman susah. Tidak ada anggaran yang melimpah untuk pembinaan olahraga. Bahkan, untuk memulangkan Ferry Sonnevile yang sedang belajar di Negeri Belanda, PBSI harus mengumpulkan dana melalui “Dompet Ferry Sonnevile” untuk beli tiket pesawat.

“Oleh karena itu maka pada saat Saja memberi restu kepada regu Thomas Cup pertama kali saya telah berkata, hai, anak-anakku, kau pergilah kepertandingan Thomas cup itu. Aku tidak bisa memberi bekal kepadamu daripada restuku dan daripada permintaan kepadamu, supaja engkau sekalian dedicate engkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur dan suci,” demikian pesan Bung Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.

Tahun 1961, tim bulutangkis Indonesia kembali merebut piala. Indonesia menumbangkan raksasa Thailand di final. Lalu, di piala Thomas 1964 di Tokyo, Jepang, Indonesia kembali menang setelah menumbangkan Denmark. Namun, saat piala Thomas 1967 di Jakarta, Indonesia justru gagal. Penyebabnya, Indonesia diskor karena insiden penonton. Namun, di piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia berhasil membalasnya.

Era Kejayaan
Era 1960-an hingga 1970-an boleh disebut era kejayaan bulutangkis Indonesia. Jaman itu muncul legenda besar: Rudy Hartono. Namanya tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-England. Rudy Hartono merebut juara All-England sebanyak delapan kali. Tujuh kali berturut-turut, yaitu dari 1967 hingga 1974. Kemudian menang lagi di tahun 1976. Saingan terdekatnya, Erland Kops, meraih juara 7 kali.

Sementara tim ganda putra Indonesia, Tjuntjun/Johan Wahjudi, merebut juara ganda putra selama 6 kali. Prestasi itu menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen (Denmark).
Tahun 1980-an, China mulai muncul sebagai saingan. Di kejuaraan All-England, Indonesia hanya menjadi juara di tahun 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark. Di ajang piala Thomas, Indonesia hanya menang saat piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. Sedangkan piala Uber diborong oleh China.
Tahun 1990-an hingga 2000-an, Indonesia bangkit lagi. Tahun 1992, di Olimpiade Bercelona, Indonesia menorehkan sejarah baru. Dan, sejarah itu dipersembahkan oleh olahraga Bulutangkis. Ini pertama kalinya kontingen Indonesia membawa pulang medali emas. Dahsyatnya, tim bulutangkis Indonesia merebut 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Medali emas pertama diraih oleh Susi Susanti di tunggal putri, lalu disusul oleh Alan Budikusuma di tunggal putra. Medali perak dipersembahkan oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan (ganda putra). Sementara medali perunggu diraih oleh Hermawan Susanto (tunggal putra).

Empat tahun berikutnya, di Olympiade Atlanta, tim bulu tangkis Indonesia kembali membawa pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Kali ini medali emas dipersembahkan pasangan ganda putra legendaris,  Rexy Mainaky-Ricky Subagja. Sedangkan di piala Thomas Indonesia berhasil menjuarai 5 kali berturut-turut: 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002. Sedangkan di kejuaraan All-England Indonesia juara tiga kali: Ardi Wiranata (1991) dan Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan di piala Uber, Indonesia menang dua kali: 1994 dan 1996.pada olimpiade london 2012 Indonesia tanpa medali.olimpiade berikut nya yaitu Olimpiade Rio 2016 Wakil Indonesia dalam ganda campuran,Tontowi Amad dan Liliyana Natsir atau yang sering kita sebut Owi dan Butet,berhasil mengembalikan tradisi emas olimpiade untuk Bulutangkis Indonesia dengan berhasil mengalahkan  wakil Malaysia Peng Soon/Goh Liu Ying berakhir untuk kemenangan Indonesia dengan 2 set langsung 21-14 dan 21-12 . Maka dengan hasil ini membuat Tantowi Ahmad/Liliana Natsir mendapatkan Medali Emas Juara Ganda Campuran Bulutangkis Olimpiade Rio 2016 dan menjadi Kado yang sangat indah untuk HUT RI ke 71.

Masa surut
Tahun 2000an hingga sekarang, bulutangkis Indonesia mengalami kejatuhan. Sejak 2004 hingga 2012 (era pemerintahan SBY), Indonesia tak pernah lagi membawa pulang piala Thomas dan Piala Uber. Piala All England juga tak pernah lagi dipegang Indonesia.
Di piala Thomas 2012, Indonesia malah tidak masuk di semi-final. Tim Indonesia ditumbangkan Jepang. Itulah pertama-kalinya Indonesia tidak masuk semi-final dalam kejuaraan bergengsi itu.

Apa penyebab kemunduran itu? Banyak yang menyalahkan kepengurusan PBSI. Untuk diketahui, Ketua PBSI saat ini adalah Gita Wirjawan, yang sekarang ini menjabat Menteri Perdagangan. Ini juga masalah: Menteri kok ngurusi olahraga! Jadi menteri saja gak becus, apalagi memimpin PBSI. Karena itu, sudah saatnya pengurus olahraga diserahkan kepada orang-orang yang kompeten. Jangan lagi diserahkan kepada birokrat-birokrat yang tak tahu sama sekali mengenai olahraga. Problem lainnya adalah lambatnya regenerasi. Dibandingkan dengan China, yang merajai bulutangkis dunia saat ini, regenerasi Indonesia sangat lambat. Padahal, negeri ini punya segudang legenda bulutangkis. Faktor lainnya: minimnya dukungan fasilitas, minimnya pembinaan usia dini, dan minimnya kompetisi.


Namun, bagi saya, ada faktor yang lebih krusial yang membuat bulutangkis Indonesia tersungkur. Yakni, bulutangkis tak lagi menjadi olahraga rakyat. Kita makin sulit menemukan lapangan bulutangkis di kampung-kampung. Sementara, di sisi lain, fasilitas olahraga—termasuk GOR—mulai dibisniskan.

Arti dari lambang PBSI

 Adalah sebagai berikut :

1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
- Kuning : Simbul kejayaan
- Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
- Hitam : Kesetiaan dan kekal
- Merah : Keberanian
- Putih : Kejujuran

2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat yaitu hari proklamasi.

3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 atau bulan agustus.

4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.

5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.

6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun.

            Jadi,tujuan saya membuat blog tentang passion saya di Indonesia yaitu tentang olahraga bulutangkis adalah ingin memberitahu khalayak muda bahwa olahraga bulutangkis adalah olahraga yang menyenangkan dan bisa melatih konsentrasi,fokus,serta mental yang baik.sekian!

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha...