Jumat, 12 Oktober 2018

METODE PENELITIAN


Perusahaan-perusahaan diberbagai Negara telah memasuki era industry 4.0, dimana kegiatan yang berkaitan dengan industry sudah berkembang melalui perkembangan teknologi canggih dan mutakhir. Industri AI ( Artificial Intelligent ) dengan mengadopsi kecerdasan manusia kepada teknologi-teknologi canggih seperti robot mesin, robot pelayan, atau robot yang lainnya sehingga pada masa mendatang teknologi tersebut dapat mengakusisi pekerjaan yang pada hakikatnya dilakukan oleh manusia. Teknologi-teknologi tersebut memiliki berbagai macam konsep dengan banyaknya metode-metode yang diterapkan. Metode tersebut sebelumnya telah diteliti oleh berbagai professor atau orang yang ahli pada bidangnya untuk mendapatkan konsep terbaik di setiap teknologi yang akan dikembangkannya. Maka dari itu metode penelitian ini sangatlah penting pada dunia perusahaan dan perkembangan teknologi agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Penelitian adalah sebuah pencarian kembali atau yang lebih jelasnya sebuah usaha untuk menemukan, mengembangkan, serta melakukan verifikasi pada kebenaran peristiwa atau pengetahuan melalui metode-metode ilmiah, Sedangkan metode adalah teknik yang digunakan pada penelitian seperti survey, wawancara, serat observasi. metode yang akan digunakan harus berhubungan erat dengan prosedur, serta alat desain penelitian yang akan digunakan. Metode penelitian itu sendiri adalah pemandu peneliti tentang urutan penelitian serta membicarakan bagaimana penelitian dilakukan secara berurut dengan alat dan  prosedur apa yang akan digunakan ( Nazir, 2005).
Penelitian memiliki lima fungsi, diantaranya :
1.      Mendeskripsikan, dapat memberikan data atau informasi
2.      Menerangkan data atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa
3.      Mengestimasi, meramalkan, dan memproyeksi peristiwa yang mungkin akan terjadi berdasarkan data yang telah dikumpulkan
4.      Dapat mengendalikan peristiwa maupun gejala yang akan terjadi
5.      Menyusun teori
 Penelitian juga memiliki kegunaan lainnya yaitu untuk menyelidiki keadaan dan dijadikan alasan untuk konsekuensi terhadap keaadan khusus. Penelitian dibagi dua jenis yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan.
Metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi kelompok umum, yaitu :
1.      Metode historis
2.      Metode deskripsi dan survey
3.      Metode eksperimental
4.      Metode grounded research
5.      Metode penelitan tindakan
Penelitian dibedakan atas dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah cara yang digunakan untuk menjawab berbagai masalah penelitian yang memiliki kaitan dengan data berupa angka dan  program statistik. Metode penelitian kualtitatif adalah suatu proses pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami gejala sentral. Penelitian kualtitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan, pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena peneliti yang menginterpretasikan data-data tersebut.
Penelitian kuantitatif menggunakan enam metode, yaitu :
1.    Metode Deskriptif  
     Suatu metode penelitian untuk menggambarkan fenomena yang ada, yang berlangsung sekarang atau pada masa lampau.
2.    Metode Survey
     Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari berbagai orang dengan topic atau isu-isu tertentu
3.    Metode Korelasional
     Korelasional ditujukan untuk mengetahui adanya hubungan diantara variable satu dengan variable lainnya.

4.    Metode Komparatif
     Metode ini memiliki kesamaan dengan deskriptif yaitu mencari jawaban mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor peneyebab terjadinya fenomena-fenomena tertentu.
5.    Metode Eksperimental
     Penelitian ini adalah yang paling murni kuantitatif, Karena semua prinsip dan kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan dengan baik pada metode ini.
6.    Metode Ekspost Facto
     Metode ini meneliti hubungan-hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi rancangan atau terlaksanakan oleh peneliti.

Penelitian kualitatif menggunakan dua metode, yaitu :
1.    Kualitatif interaktif
     Merupakan ilmu yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiah nya dan menginterpretasikan fenomena bagaiman orang mencari makna yang terkandung serta membuat suatu gambaran dan menyeluruh dengan deskripsi detail dari informan. Metode kualitatif interaktif, yaitu :
a.    Metode Etnografik
b.    Metode Fenomenologis
c.    Studi Kasus
d.   Teori Dasar (Grounded Theory)
e.    Studi Kritikal

2.    Kualitatif non Interaktif
     Disebut Penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis dan mengadakan sintesis data, kemudian memeberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa    secara langsung atau tidak langsung dapat diamati. Penelitian analitis memiliki tiga macam jenis penelitian, yaitu :
a.    Analisis Konsep, kajian atau analisis terhadap bagian konsep penting yang diinterpretasikan secara beragam.
b.    Analisis Historis, Menganalisis data kegiatan, kebijakan, serta program yang telah dilakukan pada masa lalu.
c.    Analisis Kebijakan, Menganalisis berbagai macam dokumen yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan tertentu.

Sumber :

2. Yusuf, A. Muri. 2014. METODE PENELITIAN : KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN PENELITIAN GABUNGAN. Jakarta : Pernadamedia grup https://books.google.co.id/books?id=RnA-DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=metode+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjpk72ckYHeAhUMo48KHeQiCrgQ6AEILzAB#v=onepage&q=metode%20penelitian&f=false



5. Wahidmurni, 2017. PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang http://repository.uin-malang.ac.id/1985/2/1985.pdf

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
1.Pengertian politik
Kata ”politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani politeia, yang akar katanya adalah polis, berarti satuan kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan.Dalam bahasa indonesia,politik dalam arti politics mempunyai kepentingan umum warga negara satuan bangsa.Politik merupakan suatu  rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan , cara , dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang di kehendaki.
Dalam bahasa inggris,politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.Sedangkan policy, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksana, adalah pertimbangan-pertimbangan yang di anggap dapat menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang di kehendaki.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah berbagai macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem negara dan upaya dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan yang kita kehendaki,pengambilan keputusan mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan yang telah ditentukan . Untuk melaksanakan tujuan tersebut diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat menyangkut mengenai peraturan,proses pembagian  dan alokasi mengenai sumber yang ada.
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik.
Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan . Strategi juga dapat diartikan yaitu suatu kerangka rencana dan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang berfokus ada tujuan jangka panjang suatu organisasi . Tujuan yang hendak dicapai adalah mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh Politik Nasional.
Demikian, strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan yang masing-masing merupakan jawaban terhadap tantangn baru yang terjadi sebagai akibat dari langkah sebelumnya, dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu arah yang telah digariskan.
  •   Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional yang terkandung dalam sistem manajemen  nasional, berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945.
Politik nasional dengan memperhatikan pengertian politik seperti di atas, dapat dirumuskan sebagai asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penegendalian, serta penggunaan potensi nasional untuk mencapi tujuan nasional).
Strategi nasional adalah cara melaksankan politik nasonal dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional.

  • Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Sejak tahun1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa lembaga-lembaga yang terdapat dalam suprastruktur politik adalah MPR,DPR,Presiden,BPK.  Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut dengan infrastruktur politik yang mencakup  pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diaturoleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan untuk penyusunan politik di tingkat suprastruktur politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN.
Proses penyusunan politik strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional penyelenggara negara harus  mengambil langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat .
Agar dalam proses perencanaan politik berjalan dengan baik maka dari itu harus dirumuskan dan dilakukan pemikiran yang strategis . Pemikiran strategis adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi perkembangan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi bahkan mengganggu pelaksanaan strategi nasional, umumnya dilakukan telaah strategi atau suatu kajian terhadap pelaksanaan strategi yang akan dilaksanakan dengan selalu memperhatikan berbagai kecenderungan.

  • Stratifikasi Politik Nasional

  1. Tingkat penentu kebijakan puncak
    a. Kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan UUD.Berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945 kebijakan tingkat puncak dilakukan oleh MPR.
    b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negara dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala negara. 2. Tingkat kebijakan umum
    Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. Hasil darikebijakan umum dalam keadaan tertentu dapat dikeluarkan maklumat dari presiden.
    3. Tingkat penentu kebijakan khusus
    Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan khusus adalah penjabaran kebijakan umum ysng berguna untuk merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang tersebut.
    4. Tingkat penentu kebijakan teknis
    Kebijakan teknis merupakan kebijakan yang meliputi dalam satu sektor dari bidang utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.
    5. Tingkat penentu kebijakan di daerah
    a. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak pada Gubernur dalam kedudukannnya sabagai wakil pemerintah pusat di daerahnya yuridikasinya masing-masing.
    b. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tingkat I atau II.

  • Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahreraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi dan seimbang.Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, pembahasannya bersifat komperehensif-strategis-integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Manajemen nasional itu perpaduan antara tata nilai,struktur dan proses dalam mencapai kehematan,daya guna dan hasil guna dalam menggunakan sumber daya nasional. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, fungsi, serta lingkungan yang memengaruhinya.

  • Otonomi Daerah

Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab tetap seperti yang dirumuskan saat ini yaitu memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta, masyarakat dalam proses pemerintahan dan pembangunan.Pemerintahan juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelanggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pembangunan dan perlindungan terhadap masyarakat dalam ikatan NKRI.Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, diselenggarakan secara proposional sehingga saling menjunjung.
Melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Komisi Pemilihan Umum Daerah(KPUD) provinsi, kabupaten, dan kota diberikan kewenangan sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah. Agar penyelenggaraan pemilihan dapat berlangsung dengan baik, maka DPRD membentuk panitia pengawasan. Kewenangan KPUD provinsi, kabupaten, dan kota dibatasi sampai dengan penetapan calon terpilih dengan berita acara yang selanjutnya KPUD menyerahkan kepada DPRD untuk diproses pengusulannya kepada Pemerintah guna mendapatkan pengesahan.
Dalam UU No.32 Tahun 2004 terlihat adanya semangat untuk melibatkan partisipasi publik. Di satu sisi, pelibatan publik(masyarakat) dalam pemerintahan atau politik lokal mengalami peningkatan luar biasa dengan diaturnya pemilihan kepala daerah(Pilkada) langsung. Dari anatomi tersebut, jelaslah bahwa revisi yang dilakukan terhadap UU No.22 Tahun 1999 dimaksudkan untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang selama ini muncul dam pelaksanaan otomoni daerah. Sekilas UU No.32 Taun 2004 masih menyisakan banyak kelemahan, tetapi harus diakui pula banyak peluang dari UU tersebut untuk menciptakan good govemance(pemerintahan yang baik).
Undang- Undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonami kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah provinsi dan otonomi luas bagi daerah kabupaten/ kota.

Perbedaan antara Undang- Undang yang lama dan yang baru ialah:
  1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya di mulai dari pusat ( Central government looking)
  2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya di mulai dari daerah ( local government looking).

  •  Implementasi Politik Strategi Nasional 

  1. Implementasi  politik  dan  strategi  nasional  di  bidang hukum:

  1. a)    Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum.
  2. b)   Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat.
  3. c)  Menegakkan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum serta mengahargai HAM.
  4. d)    Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan dengan HAM sesuai kebutuhan dan kepentingan bangsa.
  5. e)   Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

  1. Penyelenggara Negara
  2. Membersihkan  penyelenggara  negara  dari  praktek korupsi, kolusi,dan nepotisme dengan memberikan sanksi seberat–beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  3. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki  kesejahteraan  dan keprofesionalan .
  4. Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat dan pejabat pemerintahan sebelum dan sesudah memangku jabatan dengan tetap menjunjung tinggi hak hukum dan hakasasi manusia.
  5. Meningkatkan fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayani  masyarakat  dan akuntanbilitasnya  dalam mengelola kekayaan Negara.
  6. Meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia  untuk menciptakan  aparatur  yang bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme, bertanggung jawab profesional,produktif dan efisien.
  7. Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri dengan menghargai hak–hak politiknya.

  1. Komunikasi, informasi, dan media massa
  2. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalu imedia  massa  modern  dan media  tradisional  untuk mempercerdas kehidupan bangsa memperkukuh persatuandan kesatuan,  membentuk  kepribadian  bangsa.
  3. Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dankomunikasi guna memperkuat daya saing.
  4. Meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan peningkatan kualitas dan  kesejahteran  insan  pers  agar  profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi supremasi hokum yang terkait.
  5. Membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam  rangka  mendukung pembangunan nasional  serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
  6. Memperkuat  kelembagaan,  sumber  daya  manusia,sarana dan prasarana penerapan khususnya di luar negeri .

  1. Agama
  2. Memantapkan  fungsi,  peran  dan  kedudukan agama sebagai  landasan  moral, spiritual,  dan  etika dalam penyelenggaraan negara.
  3. Meningkatkan  kualitas  pendidikan  agama  melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama sehingga pendidikan menjadi lebih memadai.
  4. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana yang harmonis dan  saling  menghormati.
  5.  Meningkatkan  kemudahan  umat  beragama  dalam menjalankan ibadahnya.
  6. Meningkatkan  peran dan  fungsi  lembaga–lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan.

  1. Pendidikan
  2. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
  3. Melakukan pembaharuan system pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum.
  4. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai–nilai budaya dalam rangka memilah–milah nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa dimasa depan.
  5. Mengembangkan  kebebasan  berkreasi  dalam berkesenian untuk  mencapai  sasaran sebagai  pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan.
  6. Mengembangkan dunia perfilman Indonesia secara sehat sebagai media massa kreatif yang memuat keberagaman jenis kesenian untuk meningkatkan moralitas agama serta kecerdasan bangsa.

  1. Kedudukan dan Peranan Perempuan
  2. Meningkatkankedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa  dan bernegara.
  3. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan  kesatuan .

  1. Pemuda dan Olahraga
  2. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkankualitas manusia Indonesia sehingga  memiliki  tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.
  3. Meningkatkan  usaha  pembibitan  dan  pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis dankomprehensif .
  4. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan  segenap  potensi, bakat, dan minat .
  5.  Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi yang berdaya saing, unggul dan mandiri.
  6. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya distruktif terutama bahaya penyalahgunaan  narkotika,  obat–obat terlarang dan zat adiktif lainnya (narkoba).

  1. Pembangunan Daerah
  2. Mengembangkan  otonomi  daerah  secara  luas, nyata  dan bertanggung  jawab  dalam rangka pemberdayaan masyarakat
  3. Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonom idaerah bagi daerah propinsi, daerah kabupaten, daerah kota dan desa
  4. Mempercepat  pembangunan  ekonomi  daerah yang efektif dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan  potensi  ekonomi daerah serta memperhatikan penataan ruang, baik fisik maupun sosial.
  5. Mempercepat  pembangunan  pedesaan  dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani dan nelayan
  • Keberhasilan Politik Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.
Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Selasa, 26 Desember 2017

MASALAH YANG TERJADI DI INDONESIA SAAT INI

Fenomena Kids Jaman Now

Kids jaman now yang merupakan sebuah pelitiran bahasa dari "anak-anak jaman sekarang" memang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Perlu ditekankan bahwa sebenarnya pun penulisan "anak-anak jaman sekarang" masih tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, karena penulisan "jaman" seharusnya bertuliskan "zaman". Jaman adalah bentuk tidak bakunya, dan mungkin penggunaan kata tersebut dianggap lebih enteng diterima anak-anak.
Makna dari tiga suku kata tersebut sederhananya seperti ini, kalau anak-anak tidak melakukan hal tersebut bisa dikatakan anak-anak itu ketinggalan zaman. Hal tersebut yang dimaksudkan bisa apa pun. Entah makan disuatu cafe yang sedang hitz, menggunakan hape yang bermerek, drama dalam pertemanan, menyanyikan lagu yang sedang tenar, pacaran dan kejombloan, koreo dance yang keren atau joget yang lucu, pakaian, membuat atau menyebarkan meme ,berpergian dan lain-lain.
Tidak repot-repot menebak fenomena ini, tidak lama lagi Kids Jaman Now juga akan menghilang dengan sendirinya, mungkin lebih tepatnya sudah tidak zaman lagi. Sebuah kelucuan memang Kids Jaman Now yang sudah tidak zaman lagi, tapi ini lah yang terjadi, fenomena demi fenomena datang silih berganti. Contoh beberapa bulan lalu juga ada fenomena Eta Terangkanlah. Merupakan parodi dari sebuah lagu Terangkanlah milik Opick dengan sentuhan musik yang berbeda dan diisi dengan cuplikan goyangan yang menghibur.

Tidak Akan Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
Ada satu hal cukup mendasar yang bisa dipetik dari fenomena Kids Jaman Now. Yaitu sebab-akibat, ya, ini seperti konsep dalam pembelajaran bahasa indonesia saat kita bersekolah dulu. Jika kita sterilkan Kids Jaman Now tanpa ada isi apa pun didalamnya dan hanya sebuah kalimat saja, apakah yang terjadi? Tentu tidak terjadi apa-apa. Tetapi apabila dimasukkan pacaran, hedonisme, kekinian, tentu itu menjadi suatu hal yang besar.
Inilah yang saya maksudkan, bahwa Kids Jaman Now ini sebenarnya membawa fenomena yang sudah ada sebelumnya, dan dengan munculnya Kids Jaman Now justru semakin menambah fenomena-fenomena itu menjadi booming. Jika permisalan itu masih rumit, saya akan beri contoh seperti ini. Pacaran itu sudah ada sejak lama, dan pacaran dilakukan oleh para remaja yang beranjak dewasa. Namun karena Kids Jaman Now tren pacaran itu semakin booming dan karena gadget yang dipegang anak-anak pula, anak-anak akhirnya beranggapan itu hal yang keren. Jadilah anak-anak setingkat Sekolah Dasar sudah memiliki drama percintaan yang dramatis. Kembali lagi ke konsep Kids Jaman Now, artinya tidak pacaran berarti ketinggalan zaman. Begitu juga dengan perilaku Hedonisme dan kekinian serta perilaku lainnya.
Harus kah Kids Jaman Now disosialisasikan berbahaya dan diblokir sebagai tindak pembawa pengaruh buruk? Tentu tidak, pun Kids Jaman Now akan memudar sendiri nantinya. Kids Jaman Now tidak mengajarkan hal buruk, tetapi fenomena didalamnya lah yang memperburuk citra Kids Jaman Now tersebut. Kids Jaman Now bisa saja berisi tentang tren mendapatkan beasiswa, tren memenangkan kejuaraan akademik, tren prestasi olahraga, dan lain-lain. Sehingga fenomenanya lah yang perlu dipositifkan agar kesan Kids Jaman Now bukan seolah lucu tapi menjerumuskan secara perlahan.

Kids Jaman Now dan Tayangan Televisi
Kids Jaman Now dan Sinetron, keduanya berkaitan, sinetron sebagai penumbuh fenomena atau tren dan Kids Jaman Now sebagai penyalurnya. Tidakkah kita sadari bahwa tren glamour, tren pacaran, itu berasal dari sinetron. Sinetron memperlihatkan tayangan-tayangan yang percintaan, anak-anak sekolah membawa kendaraan super mewah, berpergian kesana-kemari. Dan itu akhirnya menjadi realitas penontonnya, yakni anak-anak. 
Akhirnya anak-anak ikutan memiliki kisah percintaan, mengemis kepada orang tuanya agar dibelikan kendaraan yang diinginkan, makan ditempat mewah dan lain lain. Disisi lain juga merupakan kesalahan orang tua lengah membiarkan anaknya menonton sinetron yang bahkan mereka sendiri belum tentu tahu artinya.
Tidak kah kita sadari pula anak-anak kini penuh dengan kosa-kata dan celetukan yang tidak baik. Sumber fenomena lain adalah tayangan komedi. Mengapa demikian? Karena menurut saya tanyangan komedi sekarang tidak sebaik dahulu. Sebut saja ada sebuah acara lawak yang banyak dikritik orang, disalah stasiun televisi yang saya tidak sebutkan namanya. 
Disuatu kesempatan seminar yang saya datangi, Yuliandre Darwis (ketua KPI) sebagai pembicara kala itu, ia mengatakan acara itu tidak melanggar aturan penyiaran indonesia. Ia juga menambahkan bahwa jelas penyangan nya tersebut juga telah berlabel R-BO (Remaja-Bimbingan Orang tua) selain itu ia juga memberi penjelasan-penjelasan lainnya mengapa acara tersebut diperbolehkan tayang.
Seperti dicuci otak saya kala itu, adakalanya benar yang disampaikan ketua KPI tersebut. Namun seketika saya ingat dengan pendapat Haji Bolot sebagai pelawak senior indonesia. Ia mengatakan bahwa acara-acara lawak sekarang itu bukanlah melawak, melainkan bercanda. Dan saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan beliau, bukankah seperti itu yang diperlihatkan acara lawak saat ini. Sehingga tidak perlu heran mengapa candaan anak-anak kini kadang tidak berbobot.

Social Media
Berbicara fenomena Kids Jaman Now, media sosial lah sebagai inangnya. Instagram terutamanya sebagai social media yang paling mendominasi dari social media lain. Postingan atau unggahan siapa pun bisa dilihat (terkecuali akun yang dikunci). Terlebih bahkan menjadi mudah apabila menggunakan tagar Kids Jaman Now dikolom pencarian dan seketika kita dapat mengetahui apa yang sedang tren saat ini.
Sisi buruknya apabila tagar dan unggahan Kids Jaman Now diisi dengan hal-hal yang tidak bermakna dan positif. Tidak menutup kemungkinan tren negatif juga berkembang dikalangan anak-anak. Seperti contoh, unggahan dengan tagar Kids Jaman Now dan gambar atau video diunggahan tersebut berupa seseorang yang sedang makan ditempat mewah, atau menggunakan pakaian yang tak pantas, atau membuat parodi tidak berbobot, atau kebut-kebutan saat berkendara.

Realita
Sebenarnya secara kasar Kids Jaman Now tidak akan berpengaruh apabila kita memiliki ketidak pedulian. Sebuah realita bisa diterima apabila hadir sebuah empati didalamnya. Maksudnya adalah Kids Jaman Now seperti tren hedonisme tidak perlu dicontoh tohkita masih hidup juga kalau tidak hedonisme. Anak-anak tidak perlu mengikuti tren pacaran, toh jika tidak pacaran pun mereka tetap aman-aman saja, bahkan masa kecilnya terselamatkan bahagia bermain bersama teman dan giat belajar tanpa memikirkan kisah percintaan.

Pengawasan                                    
Dari pengaruh baik dan buruknya fenomena Kids Jaman Now ini tetap saja harus mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, terlebih orang tua. Orang tua sebagai institusi yang paling kecil dan paling dekat dengan kita harus menjadi pengawas bagi pengaruh fenomena-fenomena sejenis yang akan datang.
 Orang tua memberikan bimbingan mana baik yang patut dicontoh dan mana yang buruk harus dihindari adalah langkah awal yang perlu dilakukan. Sementara itu lembaga pemerhati anak dan semacamnya juga bisa turut berperan memberikan wejangan terkait fenomena-fenomena yang sedang naik daun. Seperti yang dilakukan Kak Seto sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ia menyampaikan wejangan tentang Kids Jaman Now bahwa fenomena seperti ini harus diisi dengan hal positif.
Disisi lain fenomena-fenomena seperti ini tidak juga harus dibatasi penuh. Tetapi apabila bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif seperti yang saya katakan diawal, maka tidak salah dilakukan. Karena anak-anak pun dan bahkan semua orang butuh aktualisasi diri dan hiburan bukan? Tetapi alangkah baiknya jika aktualisasi diri dan hiburan yang dibuat adalah yang berbobot, mendidik dan tidak berpengaruh buruk.

Sumber : https://www.kompasiana.com/beritanendank/5a0e1394fcf681184e0192c2/menjelajah-di-fenomena-kids-jaman-now

Senin, 06 November 2017

MANUSIA YANG BAIK ITU SEPERTI APA ?

Definisi manusia yang baik itu seperti apa ?
Manusia yang baik adalah manusia yang ikhlas peduli dengan dirinya sendiri. Kenapa? Karena jika setiap manusia bisa melakukan dengan ikhlas kepedulian terhadap dirinya sendiri, maka kepedulian terhadap orang lain, lingkungan sekitar, bahkan dengan hal-hal yang ada di dunia pun akan dengan mudah dihadapinya. Karena tantangan terberat dalam hidup bukan melawan musuh yang sangat kuat, melainkan melawan hawa nafsu dari diri kita sendiri.
Pendapat lain tentang definisi manusia yang baik menurut saya adalah manusia yang mampu menyeimbangkan hak dan kewajiban tanpa mengurangi dan melebihi salah satu diantaranya. Hidup itu harus seimbang. Manusia yang mampu menyeimbangkan hak dan kewajiban nya berarti ia adalah manusia yang memiliki tujuan hidup yang baik dan mampu menerima setiap keadaan yang diterima dalam kehidupannya.

Pada dasarnya Allah swt, menciptakan manusia dengan dibekali kebaikan yang sudah tertanam pada diri setiap manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk terus berusaha mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang ada pada dirinya. Dalam upaya mengembangkan nilai-nilai kebaikan tersebut terkadang manusia harus berhadapan dengan berbagai hambatan yang datang dari dalam dirinya sendiri ataupun dari lingkungan sekitarnya.
Untuk dapat menjadi orang yang baik menurut pandangan Islam, Dr. TGKH. Muhammad Zaenul Majdi, mengungkapkan bahwa ada lima ciri-ciri yang dapat menunjukkan seseorang yang baik dalam pandangan Islam yaitu:
1.      Imannya kuat terhadap Allah swt
Ciri utama seseorang dipandang baik dalam Islam yaitu orang yang memiliki iman yang kuat kepada Allah swt. Keimanan yang kuat ini merupakan harga mati yang mutlak harus dipertahankan oleh setiap muslim. Sebab dalam Islam ukuran baik seorang hamba itu diukur dari keimanannya kepada Allah swt
2.      Ibadahnya istikomah
Ciri yang kedua seseorang itu dikatakan baik dalam Islam yaitu, dia selalu minjaga kuantitas dan kualitas ibadahnya kepada Allah swt. Ibadah merupakan suatu bentuk perwujudan nyata dari imlementasi nilai-nilai keimanan seseorang terhadap Allah swt. Dengan demikian ketika seseorang mengabdikan dirinya kepada Allah swt, dengan tulus dan ikhlas serta Istikomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang baik dalam pandangan Islam.
3.      Memperlakukan orang lain dengan baik
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia tentu tidak dapat hidup sendiri, ini artinya selain menjaga hubungan dengan Allah swt, kita juga harus tetap menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dalam pergaulan sehari-hari seorang hamba yang baik tentu akan selalu memperlakukan orang lain dengan baik, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara sesama manusia.
4.      Bersyukur atas nikmat Allah swt
Setiap manusia diciptakan oleh Allah swt, dengan disediakan rizkinya masing-masing. Terkadang dalam proses menjalani kehidupan sering sekali manusia itu akan dihadapkan pada berbagai permasalahan, yang mana kesemuanya itu merupakan bentuk kasih saying Allah swt, untuk hamba-Nya. Meskipun terkadang manusia sering tidak menyadari akan besarnya kasih sayang Allah swt, kepadanya. Hal ini dapat terlihat ketika manusia diberikan cobaan dalam bentuk penyakit, sering sekari yang muncul adalah keluha, akan tetapi sebaliknya ketika manusia itu diberikan nikmat dalam bentuk kebahagiaan sering sekali yang cenderung dominan yaitu perasaan yang membuat manusia itu lupa kepada Allah swt yang memberikan sumber dari kebahagiaan tersebut. Dengan demikian maka  hendaknya kita harus selalu terus beryukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt, dalam bentuk apapun, karena hakikat dari semua itu adalah bentuk kasih sayang dari Allah swt, kepada hambanya.
5.      Sabar dalam menghadapi musibah
Ciri terahir yang menunjukkan seorang itu baik dalam pandangan Islam yaitu selalu sabar dalam menghadapi berbagai musibah. Terkadang dalam kehidupan didunia ini, tidak selamanya kita dihadapkan pada kebahagiaan, akan tetapi juga terkadang kita harus siap ketika dihadapkan pada suatu musibah. Sebagaimana diketahui bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah swt, maka begitupula sebaliknya segala sesuatu itu akan kembali pula pada-Nya. Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwa, kita harus tetap bersabar dalam menghadapi berbagai musibah yang menghampiri kita, sebab sabar itu adalah sebaik-baik perbuatan ketika kita sedang menghadapi musibah.

Sumber : http://mikailahaninda.blogspot.co.id/2015/05/ciri-ciri-orang-baik-menurut-islam.html

Kamis, 04 Mei 2017

TIPS MEMBUAT VLOG YANG MENARIK

1. Konsep itu penting
Hal paling awal yang harus kamu lakukan dan pikirkan adalah menentukan konsep dari vlogmu, Loopers. Tentukan topik apa yang ingin kamu bahas nantinya di dalam vlog. Nggak usah membahas topik yang terlalu muluk-muluk, disarankan sih kamu membahas topik yang kamu suka dan ngerti banget. Bisa berupa komedi, review, tutorial, atau random tips gitu. Misal nih ya kamu suka fotografi dan lumayan jago, kamu bisa memberikan tips dasar gimana mengambil foto yang bagus.

2. Masalah Teknis
Kalo udah tahu konsep apa yang bakal kamu bahas, sekarang waktunya menyiapkan alat-alat untuk merekam videomu. Kamu bisa memakai kamera DLSR, handycam, ataupun pakai kamera smartphonekamu. Jangan lupa tripodnya sekalian ya, Loopers. Tentukan juga lokasi buat merekam video yang bebas noise.

3.Saatnya merekam
Nah ini nih inti dari kegiatan vlogging. Merekam video. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat merekam video, Loopers. Yang pertama adalah kuasai topik yang telah kamu buat. Terus yang kedua, berlatihlah buat berbicara yang jelas dan ekspresif, lalu perhatikan bahasa tubuh kamu.

4. Editing
Kalo proses merekam udah selesai, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah editing. Edit tentukan durasi video yang ingin kamu tayangkan dan susun scene supaya enak dilihat. Kamu bisa menggunakan aplikasi edit video yang ada di laptopmu seperti Windows Movie Maker atau aplikasi edit video gratis lainnya seperti Lightworks dan VideoSpin.

5. Upload dan sebarkan
Kalo video kamu udah selesai di-edit, sekarang kamu udah siap buat upload dan menyebarkan videomu, Loopers. Saat mengupload videomu, sertai juga dengan sedikit deskripsi dari videonya. Bikin calon penonton penasaran sama videomu. Oh ya Loopers, jangan pernah bilang kalo itu adalah video pertamamu ya. Berusahalah untuk mengupload video secara rutin biar orang-orang selalu menemukan video baru saat balik ke channel-mu.

Sumber : http://www.loop.co.id/articles/tips-bikin-vlog-yang-menarik

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) – Dalam Industri Manufakturing, Kegiatan Utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.
Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.
Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Jadi pada dasarnya, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan merupakan cabang manajemen yang melibatkan Pemasok, Pabrik atau Manufakturer, penyedia logistik dan tentunya yang paling adalah pelanggan.

Proses Manajemen Rantai Pasokan

Berikut ini adalah Proses Manajemen Rantai Pasokan yang dilibatkan dalam Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Change Magement (SCM) ini.

Pelanggan (Customer)

Pada sebagian besar industri Manufakturing, Pelanggan atau customer merupakan mata rantai pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM (Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan (sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.

Perencanaan (Planning)

Setelah Pelanggan membuat pesanan yang diinginkannya, departemen Perencanaan (Planning Dept) akan mempersiapkan Perencanaan Produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh Pelanggan. Pada tahap ini, Departemen Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya.

Pembelian (Purchasing)

Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah  yang dibutuhkan.

Persediaan (Inventory)

Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.

Produksi (Production)

Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan.  Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Transportasi (Transportation)

Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan.

14 TIPS CARA BERINTERNET DENGAN CERDAS

Beberapa hari terakhir ini, isu internet dengan jejaring sosial-nya menyeruak ke permukaan. Beberapa remaja putri dikabarkan hilang dan diculik setelah bertemu dengan teman barunya melalui situs jejaring sosial. Begitu merusakkah internet? Tentu tidak.
Internet adalah sebuah alat, yang tergantung bagaimana dan untuk apa kita menggunakan alat itu. Berikut tips bagaimana menggunakan internet secara cerdas sehingga bermanfaat bagi kehidupan.
Berikut ini 14 Tips Berinternet Secara Cerdas:
  1. Internet adalah gudang ilmu, gunakan semaksimal mungkin untuk mencari informasi yang menunjang pelajaran, kuliah, penelitian, pekerjaan dan hal-hal yang mencerdaskan lainnya.
  2. Jangan mengumbar atau memberikan data diri Anda dengan mudah di Internet, sebab data diri Anda bisa saja disalahgunakan pihak lain.
  3. Internet bersifat anonimous, mengaku perempuan tapi lelaki, bernama X tapi ternyata Y, tinggal di kota A tapi sesungguhnya di B, sehingga jangan percaya begitu saja akan informasi yang disampaikan.
  4. Jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twitter, My Space dan sebagainya baik untuk mempererat tali silaturahmi, berdiskusi akan banyak hal, tapi gunakanlah secara bijak, atur waktu mengakses agar tetap produktif dan jangan sembarangan menerima ajakan ”kopi darat”/bertemu dengan orang yang belum dikenal.
  5. Internet mempermudah transaksi bisnis, perbankan maupun jual-beli barang, untuk itu gunakan transaksi dengan tingkat security yang aman, berhati-hati dengan nomor kartu kredit, PIN e-banking, sebab penjahat internet siap mengintai setiap saat.
  6. Bagi orang tua, dampingi putra-putri saat mengakses internet dan berikan penjelasan serta batasan apa saja yang boleh diakses.
  7. Untuk membatasi putra-putri yang di bawah umur mengakses situs pornografi.pornoaksi, gunakan program-program filter (seperti netnanny, K9 web protection) di komputer sehingga akses internet dapat terbatasi untuk situs-situs yang aman saja.
  8. Saat ini, koneksi internet Indonesia yang terhubung ke luar negeri memerlukan kapasitas lebar pita yang besar, untuk itu utamakan membuat dan mengakses konten-konten lokal dan tidak mendownload file-file yang tidak perlu dari situs di luar negeri.
  9. Selalu log out setelah Anda log in suatu aplikasi maupun transaksi apapun. Keadaan tetap log in beresiko jika ada pihak lain yang kemudian melanjutkan aplikasi maupun transaksi terutama untuk akses internt di tempat umum seperti Warnet.
  10. Bahasa tulis berbeda dengan bahas lisan, sehingga gunakanlah tata bahasa yang baik dan tidak menimbulkan salah pengertian pihak lain. Kalaupun dirasa ada yang tidak pas dengan bahasa yang tertulis, pemakluman diperlukan mengingat tingkat pendidikan dan pengalaman yang berbeda ataupun kesulitan dalam menerjemahkan bahasa lisan ke tulisan, apalagi internet terutama dengan booming jejaring sosial, masih merupakan ”mainan’ baru bagi kita semua.
  11. Internet bukan wilayah bebas tanpa hukum, dimana kejahatan yang dilakukan secara off line (tradisional) kemudian beralih dengan memanfaatkan teknologi informasi (online) kini juga dapat diproses secara hukum. Penjahat cyber seperti cracker, carder, pencuri data/informasi elektronik kini juga dapat dijerat secara hukum. Begitu juga bagi pihak-pihak yang melakukan penipuan, pemerasan, atau penghinaan/pencemaran nama baik secara online.
  12. Perhatikan soal hak cipta saat menyalin (copy-paste) maupun menyebarkan tulisan, gambar atau video dari pihak/situs lain agar tidak ada tuntutan dikemudian hari.
  13. Tidak memproduksi maupun menyebarkan spam, virus, HOAX, termasuk juga gambar/foto pornoaksi dan pornografi, terutama pornografi anak.
  14. Karena akses internet berbiaya, terutama yang menggunakan waktu (seperti dial up ataupun di warnet-warnet) maupun volume, maka gunakan internet seperlunya agar biaya tidak membengkak. Kalaupun bersifat unlimited, tetap matikan akses jika sudah tidak dipakai agar jika ada pengguna lain yang ingin menggunakan, mendapatkan kualitas layanan yang seperti diharapkan.
Ditulis oleh Bp. Heru Sutadi
email: herusutadi@hotmail.com, Facebook: http://www.facebook.com/herusutadi
Bp. Heru Sutadi adalah anggota Komite Regulasi Telekomunikasi pada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)
Sumber : http://filmpelajar.com/page/14-tips-menggunakan-internet-secara-cerdas

TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA (HUMAN DEVELOPMENT)

A.  Teori Perkembangan Manusia

Perkembangan  dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis (saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme dan merupakan satu kesatuan yang utuh), progresif (bersifat maju, meningkat dan mendalam, baik secara kuantitatif maupun kualitatif) dan berkesinambungan (secara beraturan, berurutan, bukan secara kebetulan) menyangkut fisik maupun psikis.
Berikut ini beberapa teori atau pendekatan tentang perkembangan manusia:
1.    Pendekatan perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif berasumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan hal terpenting yang dapat memengaruhi tingkah laku individu. Dalam pendekatan ini ada 3 buah model, yaitu :
a. Model kognitif piaget
b. Model pemrosesan informasi
c. Model kognisi sosial
2.    Pendekatan belajar atau lingkungan
Pendekatan ini berasumsi bahwa tingkah laku individu diperoleh melalui pengkondisian dan prinsip-prinsip dasar.  
3.    Pendekatan etologi
Pendekatan ini merupakan studi perkembangan dari perspektif evolusioner yang didasarkan pada prinsip-prinsip evolusi yang diajukan oleh Charles Darwin, dengan merujuk kepada asal usul biologis tentang tingkah laku sosial.

4.    Pendekatan Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa individu dilahirkan dalam kondisi membawa fitrah yang sehat dan seimbang, yang selanjutnya kedua orang tua dan lingkungan yang memberikan pendidikan.
Sementara itu, para ahli yang lain berpendapat bahwa, terdapat 4 Teori Perkembangan Manusia, diantaranya;
1.    Teori Empirisme
Teori ini digagas oleh Jhon Locke. Teori Empirisme menganggap perkembangan individu dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan manusia sejak lahir hingga dewasa. Berdasarkan teori ini, pendidikan dan pergaulan merupakan sebuah pengalaman. Lebih jelasnya, menurut teori empirisme, pada dasarnya manusia merupakan kertas putih, manusia tersebut akan menjadi apa, tergantung pada apa yang dituliskan di kertas itu nantinya.
Teori ini menimbulkan pandangan yang optimis dalam dunia pendidikan, dimana pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi individu. Teori empirisme ini dikemukakan oleh John Locke, juga sering disebut dengan teori tabula rasa, yang memandang keturunan atau pembawaannya tidak mempunyai peranan.
Selanjutnya aliran ini mempunyai pengaruh yang sangat besar di Amerika Serikat, dimana banyak para ahli yang walaupun tidak secara eksplisit menolak peranan dasar itu, namun karena dasar itu sukar untuk ditentukan, maka praktis yang dibicarakan hanyalah lingkungan, dan sebagai konsekuensinya juga hanya lingkunganlah yang masuk percaturan. Paham Environmentalisme yang banyak pengikutnya di Amerika Serikat itu pada hakekatnya adalah kelanjutan dari aliran Empirisme ini.

2.    Teori Nativisme
Pelopor teori ini yaitu Athur Schopenhauer. Menurut teori ini, perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia membawa sifat-sifat tertentu yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor pendidikan dan lingkungan dianggap tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Teori ini juga memunculkan pandangan bahwa seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat sebelumnya, yang tidak dapat diubah, sehingga individu akan sangat tergantung kepada sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tuanya. Apabila orang tuanya baik, seseorang akan menjadi baik, sebaliknya apabila orang tuanya jahat, seseorang akan menjadi jahat. Sifat baik atau jahat itu tidak dapat diubah. Teori ini menimbulkan konsekuensi pandangan bahwa manusia apabila dilahirkan baik akan tetap baik, sebaliknya apabila manusia dilahirkan jahat akan tetap jahat, yang tidak dapat diubah oleh pendidikan dan lingkungan.
Teori ini menimbulkan pandangan pesimistis dalam bidang pendidikan, yang memandang pendidikan sebagai suatu usaha yang tidak berdaya menghadapi perkembangan manusia. Hal demikian bertentangan dengan kenyataan yang kita hadapi, karena sejak zaman dahulu hingga sekarang orang berusaha mendidik generasi muda, karena pendidikan adalah hal yang dapat, perlu, bahkan harus dilakukan. Lebih jauh lagi, teori ini juga dapat menimbulkan pendapat bahwa untuk menciptakan masyarakat yang baik, langkah yang diambil ialah mengadakan seleksi terhadap anggota masyarakat. Anggota masyarakat yang tidak baik, tidak dapat diberikan kesempatan untuk berkembang, karena ini akan memberikan keturunan yang tidak baik pula. Jadi teori nativisme ini tidak dapat diterima oleh ahli-ahli lain karena tidak dapat dipertahankan ataupun dipertanggungjawabkan.


3.    Teori Naturalisme
Pelopor teori ini adalah J.J Rosseau. Ia berpendapat  bahwa “Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan sang pencipta, tetapi semua menjadi buruk di tangan manusia.” Aliran ini disebut juga aliran negativisme, karena pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya atau diserahkan kembali ke lingkungannya. Dengan kata lain, anak tidak memerlukan pendidikan tetapi yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya adalah menyerahkannya ke alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak melalui proses kegiatan pendidikan itu sendiri. Teori ini menimbulkan anggapan bahwa alam yang memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan kepada anak, sehingga anak bukanlah hasil bentukan dari pendidikan yang diperolehnya di sekolah formal melainkan dari alam. Peran pendidik menjadi tidak lagi begitu penting karena menurut teori ini, sudah selayaknya anak dikembalikan ke alam dan belajar dari sana.
4.    Teori Konvergensi
Yang mempelopori teori ini adalah William Stern. Teori Konvergensi merupakan gabungan antara teori Nativisme dengan teori Empirisme. Teori ini menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam perkembangan manusia. Menurut aliran konvergensi, antara lingkungan dan bakat pada individu yang terbawa sejak lahir saling memengaruhi. Teori ini mengatakan bahwa bakat telah ada pada masing-masing individu, akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang. Misalnya tiap anak manusia yang normal mempunyai bakat untuk berdiri tegak di atas kedua kaki. Akan tetapi bakat ini tidak akan menjadi aktual (menjadi kenyataan) jika anak manusia itu sekiranya tidak hidup dalam lingkungan masyarakat manusia. Anak yang semenjak kecilnya diasuh oleh serigala tak akan dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, tapi mungkin ia akan dapat berjalan di atas tangan dan kakinya (seperti serigala). Disamping bakat, perlu pula dipertimbangkan soal kematangan (readiness). Bakat yang sudah ada dan mendapatkan pengaruh lingkungan yang serasi belum tentu dapat berkembang, jika bakat tersebut belum matang. Misalnya anak yang normal umur 6 bulan, walaupun hidup di tengah manusia-manusia lain, tak akan dapat berjalan karena belum matang.
Al-Qur’an sebagai acuan dasar pendidikan Islam  telah memberikan konsep terhadap pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Qur’an menegaskan bahwa pembawaan seorang anak sejak lahir disebut fitrah, dan fitrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. Fitrah menurut al-Qur’an di samping dapat menerima pengaruh dari dalam (keturunan) juga dapat menerima pengaruh dari luar (lingkungan). Untuk mengembangkan fitrah ini, maka pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting peranannya. Sifat keturunan atau pembawaan bukanlah faktor utama yang menentukan perkembangan individu, akan tetapi juga harus didorong dengan faktor lingkungan.

B.  Teori Perkembangan Manusia Menurut Erikson
Dalam mengungkapkan teorinya, Erikson lebih menyoroti tentang perkembangan emosional manusia, namun pada dasarnya tetap memenuhi kriteria yang sama, yaitu:
1.    Melukiskan perilaku secara kualitatif berbeda
2.    Mengacu kepada persoalan umum
3.    Berlangsung dalam urutan yang tidak berubah
4.    Secara kultural bersifat universal.
Secara teoriti adapun 8 tahap kehidupan manusia yaitu;
1.      Oral
Pada tahap awal ini, zona utamanya yaitu mulut, akan tetapi dia memiliki mode aktivitas yang disebut inkorporasi, memasukkan sesuatu ke dalam dirinya secara pasif namun sangat mendambakan sesuatu
2.      Anal.
Mode dasar pada tahap ini yaitu retensi dan eliminasi, menahan atau melepaskan, ia juga menjelaskan bahwa mode ini meluas tidak sekedar pada zona anal misalnya seorang anak dengan orang dewasa, kadang ia suka menahannya, mengendus-endusnya, namun kadang pada saat yang lain ia juga mendorong orang dewasa agar menjauhi dirinya
3.      Falik (Odipal).
Mode utama pada tahap ini disebut sebagai intrusi berarti penggerakan ke depan. Lewat inisiatif, anak membuat rencana, menetapkan tujuan dan mempunyai semangat untuk mencapainya
4.      Latensi.
Erikson menunjukkan bahwa tahap ini justru paling menentukan bagi pertumbuhan ego. Di sini anak belajar menguasai kemampuan kognitif dan sosial yang penting. Sedangkan krisis pada tahap ini yaitu indusiri vs inferioritas. Anak melupakan harapan dan keinginan masa lalu yang seringkali merupakan harapan dan keinginan keluarganya, dan sangat ingin mempelajari kamampuan dan kegunaan peralatan budayanya yang lebih luas
5.    Pubertas (Genital).
Pada tahap ini Erikson setuju kalau peningkatan pesat di dalam energi pendorong ini sangat mengganggu remaja, akan tetapi dia juga melihat bahwa persoalan hanya sebagian dari yang sesungguhnya. Masa remaja juga terganggu dan kacau dikarenakan konflik dan tuntutan sosial yang baru. Menurut Erikson, tugas utama remaja yaitu membangun pemahaman baru tentang identitas ego – sebuah perasaan tentang siapa dirinya dan apa tempatnya dalam tatanan sosial yang lebih besar. Krisis ini merupakan satu dari krisis identitas vs kebingungan peran
6.    Dewasa Muda.
Pada tahap ini berisi langkah-langkah manusia memperlebar dan memperdalam kapasitas mencintai dan memerhatikan orang lain. Inti dari tahap ini yaitu mencapai keintiman.
7.    Dewasa.
Pada tahap ini, Erikson memberikan ilustrasi dua muda-mudi yang sanggup membangun keintiman yang benar, ketertarikan mereka mulai berkembang melampaui fokus pada diri sendiri. Mereka menjadi peduli dengan membesarkan generasi selanjutnya. Menurut Erikson, mereka memasuki tahapan semangat berbagi vs penyerapan-diri dan stagnasi. Semangat berbagi merupakan istilah yang sangat luas, mengacu bukan hanya memproduksi anak, melainkan juga memproduksi hal-hal dan ide-ide lewat kerja. Akan tetapi Erikson lebih menyoroti yang pertama yaitu membesarkan anak
8.    Usia Senja.
Erikson menyadari bahwa banyak penyesuaian fisik maupun sosial yang harus dilakukan oleh para lansia. Para lansia tidak seaktif masa dahulunya. Akan tetapi penekanan mestinya bukan diberikan pada penyesuaian eksternal, melainkan pergulatan bathin pada tahap ini – sebuah pergulatan yang berpotensi untuk tumbuh bahkan mencapai kebijaksanaan. Erikson menyebut pergulatan ini sebagai integritas ego vs keputusasaan.
Telah dijelaskan pula Pencipta dan kejadian manusia dalam Surat Al- Mu’min ayat 67 yaitu, Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah. Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

C.  Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Jean Piaget terkenal dengan teori perkembangan intelektual yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi & psikologis. Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap lingkungan.
Menurut Piaget, faktor yang berpengaruh dalam perkembangan kognitif, yaitu :
1.    Fisik
2.    Kematangan
3.    Pengaruh sosial
4.    Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Berikut ini 4 tahap perkembangan kognitif yang digagas oleh Piaget:
1.    Sensorimotor Stage (Birth to Age 2)
Sensorimotor stage dimulai sejak umur 0-2 tahun. Pertumbuhan kemampuan anak akan terlihat dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang dimiliki antara lain :
a.    Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di sekitarnya.
b.    Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
c.    Suka memperhatikan sesuat lebih lama.
d.   Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya.
e.    Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.
2.    Preoperational Stage (Ages 2 to 7) 
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif.

a.       Preoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
1)   Self counter nya sangat menonjol.
2)   Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok.
3)   Mampu mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria yang benar.
4)   Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan antara deretan.
b.      Tahap intuitif (umur 4 - 7 atau 8 tahun), anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini, anak telah dapat mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman yang luas. Karakteristik tahap ini adalah :
1)   Anak dapat membentuk kelas-kelas atau kategori objek, tetapi kurang disadarinya.
2)   Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks.
3)   Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide.
4)   Anak mampu memperoleh prinsip-prinsip secara benar. Dia mengerti terhadap sejumlah objek yang teratur dan cara mengelompokkannya. Anak kekekalan masa pada usia 5 tahun, kekekalan berat pada usia 6 tahun, dan kekekalan volume pada usia 7 tahun. Anak memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun objek itu dikelompokkan dengan cara yang berbeda.


3.    Concrete Operational Stage (Ages 7 to 11)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan.  Anak telah memiliki keterampilan untuk berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat nyata. Operation adalah sejenis tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan tertentu.  Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai sebelumnya.
4.    Formal Operational Stage (Age 11 to Adulthood)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan  menggunakan pola berpikir "kemungkinan".  Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.  Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat :
a.    Bekerja secara efektif dan sistematis.
b.    Menganalisis secara kombinasi.  Dengan demikian telah diberikan dua kemungkinan penyebabnya, C1 dan C2 menghasilkan R, anak  dapat merumuskan beberapa kemungkinan.
c.    Berpikir secara proporsional, yakni menentukan macam-macam proporsional tentang C1, C2 dan R misalnya.
d.   Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi.  Pada tahap ini mula-mula Piaget percaya bahwa sebagian remaja mencapai formal operations paling lambat pada usia 15 tahun.  Tetapi berdasarkan penelitian maupun studi selanjutnya menemukan bahwa banyak siswa bahkan mahasiswa walaupun usianya telah melampaui, belum dapat melakukan formal operation.
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional formal.  Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya.  Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut.  Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa.
Implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1.    Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2.    Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget, penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan.
3.    Tidak menekankan pada praktek-praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4.    Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda.

D.  Teori Perkembangan Kognitif Menurut Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak akan berkembang melalui kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Sehingga menurutnya perkembangan anak tidak berkembang tanpa adanya situasi sosial. Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak yang dilakukan melalui interaksi sosial dan budaya dapat membantu anak dalam berfikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah seperti seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran dengan menggunakan temuan-temuan masyarakat.
Teori vygotsky berfokus pada tiga faktor  yaitu budaya, bahasa dan zona pengembangan proximal.
1.    Budaya
Gagasan Vygotsky bahwa budaya dan lingkungan sosial anak-anak merupakan hal utama dalam membangun pengetahuan. Anak–anak belajar  melalui melalui interaksi dengan yang lain dan juga melalui elemen budaya/kebiasaan yang mereka miliki, seperti lagu-lagu, bahasa, seni dan permainan. Misalnya, seorang anak yang tumbuh di sebagian besar negara beragama katolik bisa mengalaminya memelalui bahasa dan masyarakat tentang pandangan kuat terkait anti-aborsi. Ini akan mengakibatkan pembelajaran, pengetahuan, dan sudutpandang anak pada isu tersebut.
Sebagai kesimpulan, Vygotsky menyatakan bahwa budaya pertama kali berefek pada pembelajaran, selama anak belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan lainnya dan lingkungan, dan kedua, anak berkembang melalui perwakilan simbolik dari budaya anak. Sebagai contoh : seni, bahasa, permainan, lagu-lagu dan sebagainya. Perkembangan anak merefleksikan dan mendalami budaya yang mereka miliki. Oleh karena itu, budaya memberikan kerangka kerja di mana anak menciptakan arti.

2.    Bahasa
Vigotsky melihat bawa bahasa sebagai kepentingan utama dalam proses belajar. Dia beranggapan bahwa ada hubungan nyata/jelas antara perkembangan bahasa dan kognitive. Vygotsky menyatakan bahwa kita mengartikan dan mewakili dunia kita melalui bahasa, bahasa adalah sistem simbolis yang mana kita berkomunikasi dan bahwa bahasa adalah alat budaya.
3.    Zona Jarak Perkembangan
Sebuah faktor kunci dari Vygotsky adalah zona jarak perkembangan atau ZPD. Ide tersebut telah ada pada setiap saat seoang anak sedang berfungsi pada sebuah tingkat tertentu dari perkembangan. Bagaimana pun Vygotsky berfikir bahwa masing-masing anak sanggup berkembang lebih jauh jika didukung dan diarahkan oleh pengalaman sebelumnya.
Zona jarak perkembangan atau ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan sebenarnya dan tingkat potensial dari anak. Itu berbeda antara tingkat sebenarnya yang termasuk proses yang sudah berkembang, dan ZPD  yang termasuk proses atau fungsi-fungsi yang masih belum matang/dewasa.
Vygotsky telah merancang sebuah model, yang menggambarkan perkembangan pembentukan konsep anak-anak. 

Implikasi teori Vygotsky dalam pembelajaran sebagai berikut:
Teori Vygotsky, seperti Piaget, memiliki implikasi terhadap pendidikan. Teorinya mengarah pada ide-ide tentang cara dimana pendidikan harus terstruktur.
1.    Budaya
Vygotsky berpendapat terhadap pentingnya budaya. Hal ini memiliki implikasi untuk pendidikan dalam hal itu telah berpendapat bahwa tes dari pencapaian perlu memperhitungkan konteks sosial anak dan bukan hanya skor mereka.Vygotsky berpendapat bahwa lingkungan sangat penting dalam perkembangan kognitif, dan karena itu membandingkan semua anak menggunakan tes yang sama tanpa memperhatikan lingkungan dapat menghasilkan hasil yang akan memberikan gambaran yang tidak akurat dari kemampuan anak. Apa yang sebenarnya yang diukur adalah lingkungan pendidikan mereka dan bukan kemampuan mereka.
2.    Bahasa
Bahasa dipandang penting oleh Vygotsky, itu disarankan bahwa pendidikan harus menawarkan banyak kesempatan untuk penggunaan dan pengembangan bahasa. Anak-anak perlu didorong untuk mendengarkan dan mendiskusikan ide-ide dengan teman sebaya dan guru lainnya. Dengan diskusi dan penggunaan bahasa, anak-anak dapat didorong untuk bergerak dari ide merekasaat ini ke ide-ide yang lebih maju. Melalui diskusi anak dapat mengajukan pertanyaan dan memberikan pemahaman penuh dari ide-ide yang baru. Sebagainya Vygotsky menyatakan bahwa ada hubungan yang jelas antara bahasa, dan berpikir, ia akan berpendapat bahwa diskusi tentang ide-ide/gagasan mengarah ke pemahaman yang lebih besar.

3.    ZPD
Mungkin implikasi paling penting dari pekerjaan Vygotsky adalah peran itu disarankan bagi guru. Pembelajaran harus didasarkan pada tingkat perkembangan dan perkembangan potensial anak. Guru harus sadar bahwa anak belajar melalui eksplorasi sendiri. Guru perlu menyadari tingkat kompetensi individu anak saat penataan pembelajaran. Anak harus diberikan tugas yang mereka mendorong untuk mencapai tingkat potensi perkembangan mereka. Jika tugas yang terlalu mudah mereka tidak akan mendorong pemikiran baru atau perkembangan. Jika mereka berada di luar ZPD anak, anak akan gagal dan ini dapat berdampak negatif pada pembelajaran di masa mendatang.

E.  Perbedaan Teori Perkembangan Piaget dan Vygotsky
Berkaitan dengan perkembangan kognitif, dua ahli terkenal di bidang ini, yaitu Piaget dan Vygotsky mempunyai perbedaan pendapat. Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana teori belajar yang dikemukakan oleh Piaget berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Vygotsky, berkaitan dengan perkembangan kognitif.

Pembeda
Teori Piaget
Teori Vygotsky
Signifikansi Perkembangan
Merupakan ketidakmampuan untuk mengambil perspektif orang lain dan terlibat dalam komunikasi timbal balik.
Merupakan pemikiran eksternal, fungsinya adalah untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan  untuk bimbingan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri.

Proses Perkembangan
Berkurang dengan bertambahnya usia.
Bertambah pada usia yang lebih muda dan kemudian secara bertahap lenyap secara audial sehingga menjadi pemikiran verbal internal.
Hubungan dengan Bicara Sosial
Negatif; anak yang kurang bersosialisasi dan matang secara kognitif  menggunakan lebih banyak bicara egosentris.
Positif, bicara sendiri mengembangkan kemampuan sosial anak dengan orang lain.


Sumber : http://psikopend.blogspot.co.id/2016/01/teori-perkembangan-manusia-human.html

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha...