Sabtu, 24 Desember 2016

STRATEGI MEMBANGUN TOLERANSI

    Pada tugas makalah kali ini saya akan membahas cara membangun toleransi dengan berbagai macam strategi.seperti yang diketahui negara Indonesia adalah nengara yang paling toleran dalam segala hal termasuk dalam unsur keagamaan.dari masing masing agama yang di anut oleh masyarakat nya memiliki nilai toleransi masing masing untuk menyatukan perbedaan dari setiap ajaran nya.maka dari itu negara Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang paling damai.seperti semboyan Bhineka tunggal ika yang berbunyi berbeda beda tetapi tetap satu jua.dari situ lah para masyarakat menyatukan berbagai perbedaan dan membangun nilai toleransi untuk menciptakan kedamaian dan kedaulatan negara yang hakiki.

     Kemerosotan moral generasi bangsa saat ini menjadi persoalan tersendiri di negeri ini. Berbagai permasalahan muncul secara bertubi-tubi, mulai dari krisis moralitas dalam dunia pendidikan, sosial, budaya, politik, dan ekonomi, muncul pula kekejian antar mahluk, pembunuhan dan pemerkosaan seakan hal yang biasa. Hal ini terbukti dari pemberitaan di berbagai media, wakil rakyat yang sibuk dengan perpolitikannya sendiri, seakan angkat tangan dengan kejadian-kejadian yang saat ini menimpa rakyat.

  Internalisasi nilai-nilai toleransi untuk membangun bangsa berperadaban merupakan suatu keharusan untuk negeri yang sarat akan keberagaman yang kaya ini. Negeri yang multikultur ini seharusnya menjadikan kita bersatu padu antara rakyat dan wakil rakyat memperkokoh persatuan demi kemajuan negeri yang hampir merosot. Caranya adalah dengan menyadari bahwa wakil rakyat adalah seseorang yang diberi kepercayaan memberi kepuasan terhadap hak dan kewajiban rakyat, bukan kepentingan pribadi. Seorang wakil rakyat harusnya memberi contoh yang baik dan teladan yang menarik sebagai hadiah kepada rakyat. Hadiah itu merupakan suatu bentuk rasa saling menghargai dan menghormati antara rakyat dan wakil rakyat yang pada akhirnya menjalin hubungan baik untuk bersama-sama menjaga nama baik negeri.

     Akhir-akhir ini, nilai-nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis, mengalami degradasi, semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai luntur dalam pemahaman dan pengamalan masyrakat. Ini bisa dilihat berbagai konflik yang terjadi diberbagai daerah seperti kasus Poso, Ambon, Sampang yang mengatas namakan agama atau kondisi social  yang berlindung dibalik symbol agama.  Konflik-konflik yang mengatas namakan agama ini bahkan menimbulkan  terjadinya disintegrasi  (perpecahan) bangsa.


        Kecendrungan disintegrasi yang muncul belakangan ini disebabkan faktor yang sangat komplek. Masalah ketidak adilan bidang ekonomi, politik, sosial, agama, budaya, ikatan primordial dan lain sebagainya. Puncak dari semua kompleksitas permasalah yang terjadi di Indonesia, beberapa tahun belakang ini muncul kerusuhan diberbagai tempat diwilayah Indonesia, kerusuhan yang menimbukkan  korban harta benda dan jiwa, yang tidak kalah pentingnya adalah rusaknya hormonisasi kehidupan masyarakat  yang telah terbentuk sekian lama.oleh karena itu, sebagai masyarakat yang taat dengan hukum dan undang-undang, sebagai masyarakat yang mempunyai agama, tentu harus berperan dalam menjaga keutuhaan berbangsa dan bernegara, menjaga keharmonisan berkehidupan dan bermasyarakat, berpartisipasi dalam menjaga kerukunan umat beragama, dimana kita berada dan kapan saja waktunya.
      Toleransi  dalam pergaulan hidup antar umat beragama yang didasarkan kepada: setiap  agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan sistem dan tata cara sendiri yang dibebankan serta menjadi tanggung orang yang memeluknya atas dasar itu, maka  toleransi dalam pergaulan hidud antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan  perwujudan sikap keberagaman pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang yang tidak seagama, dalam masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.
     Dalam mewujudkan kemasalahatan umum, agama telah menggariskan dua pola dasar hubungan yang harus dilaksankan oleh pemeluknya,  yaitu: hubungan  secara vertikal dan hubungan secara horizontal. Yang pertama adalah hubungan  antara pribadi dengan kholiknya yang terealisasi dalam bentuk ibadat sebagaimana yang telah digariskan oleh  setiap agama. Pada hubungan pertama  ini berlaku toleransi  agama yang hanya  berbatas  dalam lingkungan  atau intern suatu agama saja.
     Hubungan kedua adalah hubungan  antara manusia dengan sesamanya. Pada hubungan ini tidak  hanya terbatas  pada lingkungan suatu agama saja, tetapi  juga berlaku kepada orang  yang tidak  seagama, yaitu  dalam bentuk kerjasama  dalam masalah-masalah kemasyrakatan atau kemaslahatan umum.  Dalam hal seperti inilah berlaku toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama. Perwujudan toleransi seperti ini walaupun tidak  berbentuk ibadat,  namum bernilai ibadat, karena  dengan melakukan pergaulan yang baik antara umat beragama berarti tiap umat beragama telah memelihara eksistensi  agama masing-masing.
      Agama  tidak pernah berhenti dalam mengatur  tata kehidupan manusia, karena  itu kerukunan dan toleransi antar umat beragama: bukan  sekedar hidup berdampingan yang  pasif saja, akan lebih dari itu; untuk berbuat baik dan berlaku adil antara satu sama lain. Bagi Umat Islam dan pemuluk agama lainnya, seyogianya  perbedaan agama jangan  sampai menghalangi untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap manusia tanpa diskiriminasi agama dan kepercayaan.
     Toleransi dalam  pergaulan hidupm antar umat beragama berpangkal dari penghayatan ajaran agama masing-masing. Bila toleransi  dalam pergaulan hidup ditinggalkan, berarti kebenaranb  ajaran agama   tidak dimanfaatkan sehingga  pergaulan dipengaruhi oleh saling curiga mencurigai dan saling berprasangka. Toleransi positif  kecuali memanifestasikan  kebenaran agama secara horizontal, juga merupakan bagian dari cara memurnikan prinsip demokrasi.

Sabtu, 10 Desember 2016

STRATEGI MEMBANGUN KETAHANAN NASIONAL

   Pada tugas makalah kali ini saya akan menjelaskan strategi membangun ketahanan Nasional menurut pemikiran saya.seperti yang kita ketahui bahwa strategi ketahanan Nasional memang sudah sangat baik.dari segi TNI AL,AD,dan AU sedang giat giat nya membangun ketahanan nasional.pengertian ketahanan Nasional itu sendiri adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.


      Dalam membentuk strategi ketahanan Nasional,harus memenuhi aspek aspek dari setiap nilai ketahanan Negara.aspek aspek tersebut adalah : 

1.Asas ketahanan Nasional
    
Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari : 

     1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan kemakmuran dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu                      
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas ke Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

2.Sifat ketahanan Nasional
   1. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan Kerjasama
       Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.
3.Kedudukan dan Fungsi ketahanan Nasional
    a.      Kedudukan :
     ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional. 
b.      Fungsi :
         Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
4.Konsepsi ketahanan Nasional
   
     1.Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
 2.Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
  3.Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
 4.Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
 5.Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
 6.Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

5.Aspek konsepsi ketahanan Nasional 
  
         a.  Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang egara dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan egara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
b.    Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
c.    Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
d.   Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e.   Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

    Dari semua aspek tersebut maka bisa dikatakan ketahanan nasional dapat diwujudkan dengan aspek aspek perwujudan yang meliputi :

         a.Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
• Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan  yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
• Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
• Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
b. Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
• Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
• Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
•   Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
d. Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
• Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
• Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
• Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek
e. Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan langkah pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
f. Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
1.   Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
2.   Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
                    • Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional.
 

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha...