Jumat, 10 Juli 2020

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerja sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha.
A.       Masalah – Masalah Dalam Pencarian Modal Usaha
Beberapa masalah yang sering ditemui  dalam pencarian modal antara lain :
a.             Kurangnya ketajaman bisnis. (  misal : tidak jeli melihat peluang,tidak dapat mengadaptasi dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
b.             Kurangnya pengalaman bisnisKurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. Pengalaman yang cukup bisa menjadikan peluang usaha yang baik.
c.              Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal(baik secara finansial maupun berupa mesin). Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
d.             Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi. Kurang dapat mengendalikan keuangan.agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,faktor yang paling utama dengan keuangan adalah memelihara aliran kas,mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
e.              Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
a.              Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan membuat para wirausahawan gagal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan adanya faham budaya feodal warisan kolonialisme jaman dahulu yang menganggap bahwa menjadi wirausahawan lebih banyak resiko yang mesti ditanggung,beda dengan menjadi seorang karyawan atau buruh yang hanya memikirkan pekerjaan.resiko bisnis yang terlalu tinggi,tingkat keuntungan dan pengembangan investasi yang rendah.
b.             Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti, juga disebabkan karena tidak kompetennya dalam manajerial.tidak kompeten atau tidak memiliki pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
c.            Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis dalam kemampuan mengkoordinasikan,mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
d.             Prefrensi dari pemodal yang mengaharuskan adanya proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
e.              Kurangnya hubungan dengan sumber – sumber modal mengakibatkan sulitnya wirausahawan untuk mengembangkan usahanya.

B.       Pembiayaan Bisnis
Sebelum melakukan pembiayaan bisnis,seorang wirausahawan haruslah terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi,yaitu :
a.              Identifikasi usaha yang akan dijalankan
b.             Identifikasi sumber pembiayaan, identifikasi sumber pembiayaan dibagi menjadi dua :1.      Internal (modal perusahaan)
          2.      Eksternal (investor atau kredit bank)


·           Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
A.  Pembiayaan tahap awal :
a.              Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah yang relatif kecil.
b.             Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan pemasaran awal.

B.  Pendanaan ekspansi atau pengembangan,merupakan tahapan dimana modal atau dana yang diperoleh dari sumber pembiayaan internal ataupun eksternal digunakan untuk mengembangkan dan memperluas usaha tersebut.

C.  Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts, adalah akuisisi ( biasanya perusahaan,tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estate) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang.karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham,imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO.

·           Menetapkan prioritas bisnis
Dalam menentukan pembiayaan modal,wirausahawan harus menentukan jumlah dana  maupun waktu yang dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang.tahapan pendanaan bisnis adalah :
1.      Pembiayaan tahap awal :
2.      Pendanaan ekspansi atau pengembangan
3.      Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit  dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih sfesisik. Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel,tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko :
1.             Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal.
2.             Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif.

C.       Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan finansial yaitu :
1.             Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan).
2.             Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti :
a.              Pendekatan pendapatan.
     Mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b.             Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud.
c.              Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien. Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada dilakukan dengan :


a.              Proyeksi laporan rugi laba
b.             Adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntasi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam suatu periode akuntansi.
c.              Proyeksi laporan neraca
Adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva,utang dan modal pemilik perusahaan.
d.             Proyeksi arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
e.              Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.

D.       Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai,agar tercapai posisi impas/pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi tidak juga menderita rugi). Analisa pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi, unsur – unsur dasar analisa pulang pokok :
1.             Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang umumnya selalu konstan,bahkan dimasa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan – perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu,kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh : misalkan anda punya usaha toko komputer,biaya untuk menggaji karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu perbulan.mau yang beli komputer dalam sehari ada 10 orang atau tidak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah,yaitu 500 ribu untuk menggaji karyawan  anda,oleh sebab itu 500 ribu tersebut merupakan biaya tetap.
2.             Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang umunya berubah – ubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda,makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan.contoh : (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya variable) misalnya pembuatan sebuah baglog membutuhkan biaya Rp. 1500 rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja yang membuatnya. Maka biaya variable dari baglog tersebut adalah 2000 rupah per unitnya. Total biaya variablenya bisa berubah – ubah,bergantung berapa banya baglog yang bisa dibuat oleh si buruh. Jika si buruh ganya mampu membuat 10 baglog,maka total biayanya adalah Rp. 2000 x 10 unit = Rp. 20.000,00. Jika hanya mampu membuat 1 buglog maka Rp.2000 x 1 = Rp. 2000. Biaya ini dikatakan biaya variable,kerena berubah – ubah tergantung pada volume bisnis tersebut.
3.              Biaya tetap. Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Dimana TC = TFC + TVC
4.             Pendapatan total, adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang ataupun outputnya.
5.             Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan dengan belanja. Dalam ekologi ada dua macam keuntungan : (a) keuntungan sinergis, didapat karena efisiensi artinya melakukan produksi dengan cara yang lebih murah sehingga keuntungan yang didapat menjadi lebih banyak, (b) keuntungan transfer  adalah keuntungan yang didapat dengan memberikan kerugian kepada pihak – pihak lain. Misalnya kerugian polusi,limbah dan sebagainya (relasi tak- sadar).
6.             Kerugian,  merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh wirausahawan oleh karenanya para pengusaha harus tahu betul titik kelemahan dan kerugian tersebut
7.             Titik pulang pokok, yaitu dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mendapatkan kerugian.
Rumus Perhitungan Impas :
a). Dalam satu unit terjual = biaya tetap / (harga@ - biaya variable @)
b). Dalam penjualan rupiah = biaya tetap 1/ - (biaya variabel @ / harga @)

E.       Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelum melakukan pencarian modal usaha,seorang wirausahawan juga terlebih dahulu melaksanakan penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut pencarian  sumber modal usaha tersebut berasal dari :
a.              Modal perusahaan
b.             Modal patungan ( perusahaan dengan investor)
c.              Modal dari investor
d.             Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat.

F.        Hubungan Dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangatlah penting dikarenakan pemilik modal adalah seseorang yang penting dalam kelangsungan dalam suatu usaha. Berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal diantaranya :
1.             Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
2.             Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.             Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian atau pengembalian modal.

G.      Penilaian Perusahaan
Seorang wirausahawan harus melakukan penilaian tertentu terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,diantaranya seperti :
1.             Laporan rugi / laba
Adalah gambaran suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suat perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2.             Laporan  neraca
Adalah suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadana keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan dafta aktiva,utang dan modal pemilik perusahaan.
3.             Laporan perubahan modal
Merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal  selama dalam masa periode tertentu.
4.             Laporan arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.Melakukan evaluasi eksternal  ( melalui angket / kuis),bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha...