Rizman Triantoro
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher SI.Kom,MM
Assalamualaikum.pada tugas blog kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan dan migrasi.berbagai macam kebudayaan dari belahan dunia juga berbagai macam bentuk nya.ada berbagai kebudayaan yang menjadi faktor pertumbuhan nya migrasi di dunia.berbagai konflik yang terjadi memicu adanya migrasi bagi sebagian populasi manusia.dengan kebudayaan yang melekat tentu saja menjadi suatu perhitungan terjadinya migrasi.pada blog ini saya mengutip penjelasan dari seorang blogger tentang kebudayaan dan migrasi.
1.Migrasi
Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati
batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.
wilayah satu negara saja.
Jenis-jenis Migrasi dan Faktor-faktor Penyebabnya Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah gerak
perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal
melintasi batas administrasi. Perpindahan penduduk yang berlangsung
dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut;
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Jenis-jenis Migrasi
- Migrasi internasional (migrasi antarnegara)
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan
penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional
meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
- Emigrasi
Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.
Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut. - Urbanisasi
Urbanisasi adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.
Faktor daya tarik desa
- Upah tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada desa.
- Lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada di desa.
- Banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain.
Faktor daya dorong desa
- Sempitnya lahan pertanian di desa
- Sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian.
- Rendahnya upah tenaga kerja di desa.
- Kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan.
- Adanya kegiatan pertanian di desa yang bersifat musiman.
- Adanya keinginan penduduk untuk memperbaiki taraf hidup.
Urbanisasi tidak hanya dilakukan di kota-kota besar,
melainkan juga dialami oleh kota-kota kecil. Beberapa tempat yang semula
bersifat pedesaan dapat tumbuh ke sifat perkotaan akibat urbanisasi.
Contoh : ibu kota kecamatan, zona industri, proyek perumahan, dan
proyek pertambangan dapat menjadi tempat tujuan orang untuk bekerja.
- Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya.
Macam-macam transmigrasi :
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.
Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.
Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju.
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka.
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah).
Jenis-jenis migrasi lainnya
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau keamanan
Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara sejuk.
Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).
Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.
Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai berikut.
Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat laindengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya.
Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari suatu perusahaan.
Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara sejuk.
Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).
Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.
Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai berikut.
Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat laindengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya.
Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari suatu perusahaan.
Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
- Berkkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak. - “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
- Berkurangnya tenaga kerja muda daerah
- .Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
- Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
- Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke desa.
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
- Jumlah tenaga kerja bertambah.
- Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
- Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
- Semakin padat jumlah penduduknya.
- Banyak terdapat pemukiman kumuh.
- Lalu lintas jalan semakin padat.
- Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.
- Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.
Usaha-usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai berikut.
- Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat kray.
- Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.
- Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakn kota satelit Jakarta.
- Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan
potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya
untuk mencari pekerjaan.
Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju.
Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.
2.KEBUDAYAAN
Sejarah kebudayaan Eropa
Eropa secara geologis dan geografis adalah sebuah semenanjung atau
anak benua. Pemisahannya sebagai benua lebih dikarenakan oleh perbedaan
budaya. Batasnya di utara adalah Samudera Arktik, di barat adalah
Samudera Atlantik, dan di selatan dibatasi oleh Laut Tengah. Batas
timurnya masih belum jelas karena pemisahan benua ini sendiri diawali
oleh faktor kebudayaan. Batas yang sering dipakai sebagai batas benua
Eropa dan Asia adalah Pegunungan Ural. Benua ini adalah benua terkecil
kedua setelah Australia dengan luas 10.600.000 km² sedangkan bila
dihitung dari populasinya, benua ini terletak di urutan ketiga (di bawah
Asia dan Afrika) dengan 799.466.000 jiwa pada tahun 2003 (seperdelapan
penduduk dunia). Secara geografi Eropa merupakan bagian dari daratan
yang lebih besar dikenal sebagai Eurasia. Benua ini mulai dari
Pegunungan Ural di Rusia, yang menggambarkan batasan timur Eropa dengan
Asia. Batasan tenggara dengan Asia tidak tergambarkan secara jelas.
Paling umum adalah Sungai Ural atau, Sungai Emba. Batasan berlanjut
dengan Laut Kaspia, dan kemudian Pegunungan Kaukasus, atau Depresi
Kuma-Manych, dan sampai ke Laut Hitam; Bosporus, Laut Marmara, dan
Dardanelles mengakhiri batsan Asia. Laut Mediterania di selatan
memisahkan Eropa dari Afrika. Batasan di bagian barat adalah Samudra
Atlantik.Hampir seluruh negara-negara Eropa adalah anggota dari Konsil
Eropa, dengan pengecualian Belarus, dan Takhta Suci (Kota Vatikan).Eropa
memiliki perkumpulan negara-negara Eropa yang dikenal sebagai Uni Eropa
yang sekarang ini memiliki 27 negara anggota dan masih terus
berkembang.
Keragaman hayati
Binatang dan tumbuhan Eropa sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan
kegiatan manusia, karena mereka telah hidup berdampingan dengan
masyarakat bercocok tanam selama ribuan tahun. Kecuali di Skandinavia
dan Rusia (dan hutan-hutan lindung), daerah yang belum terjamah manusia
jarang dijumpai di Eropa. Delapan puluh sampai sembilan puluh persen
Eropa dulunya adalah hutan. Hutan-hutan ini menyebar dari Laut
Mediterania sampai Samudra Arctic. Meskipun begitu hampir separuh hutan
awalnya telah menghilang setelah kolonisasi selama berabad-abad.
Sekarang ini Eropa masih memiliki seperempat dari seluruh hutan dunia —
hutan spruce Skandinavia, hutan pine yang luas di Russia, hutan hujan
chestnut Caucasus dan hutan oak cork di Mediterania. Sekarang ini
penebangan hutan telah dihentikan dan banyak pohon-pohon ditanam.
Negara dengan hutan terkecil adalah Irlandia (8%) sedangkan negara
dengan hutan terluas adalah Finlandia (72%).
Sejarah
Eropa memiliki sejarah kebudayaan dan ekonomi yang panjang, dimulai
dari Palaeolitik. Penemuan terakhir di Monte Poggiolo, Italia, dari
ribuan batuan buatan tangan yang ditanggal karbon sejauh 800.000 tahun
lalu, memberikan sebuah bukti penting. Awal dari budaya demokratik dan
individualistik Barat seringkali dikatakan berasal dari Yunani Kuno,
meskipun beberapa pengaruh lainnya, seperti Kristen, juga turut
mempunyai andil atas penyebaran konsep seperti eglitarianisme dan
keuniversalan hukum.
Kekaisaran Romawi membagi benua sepanjang Rhine dan Danube selama
beberapa abad. Mengikuti penurunan Kekaisaran Romawi, Eropa mengalami
kenaikan dari yang dikenal sebagai Zaman Migrasi. Periode tersebut
dikenal sebagai Zaman Kegelapan sampai ke Renaisans. Pada masa ini,
komunitas monastik terisolasi di Irlandia dan di beberapa tempat lain
menjaga dan mengumpulkan secara hati-hati pengetahuan tertulis yang
telah dikumpulkan sebelumnya. Renaisans dan Monarki Baru menandakan
mulainya periode penemuan, eksplorasi, dan peningkatan dalam pengetahuan
ilmiah. Pada abad ke-15 Portugal membuka awal penemuan, yang diikuti
oleh Spanyol. Kemudian Perancis, Belanda, dan Britania Raya turut
bergabung dalam membangun kekaisaran kolonial besar dengan daerah
kekuasaan yang luas di Afrika, Amerika, dan Asia. Setelah masa penemuan,
konsep-konsep demokrasi mulai menemukan pengaruhnya di Eropa.
Perjuangan-perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan muncul, terutama di
Perancis pada periode yang dikenal sebagai Revolusi Perancis. Ini
mengakibatkan pergolakan yang besar di Eropa karena ide-ide yang
revolusioner ini menyebar ke sepanjang benua. Kebangkitan demokrasi
menyebabkan bertambahnya tekanan di Eropa selain tensi-tensi yang telah
ada karena persaingan di Dunia Baru. Dari semuanya, konflik yang paling
terkenal adalah saat Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan dan membentuk
Kekaisaran Perancis yang jatuh tak lama kemudian. Setelah
peristiwa-peristiwa ini, Eropa perlahan-lahan menjadi stabil, namun
sisa-sisa dari konsep periode lama telah mulai runtuh. Revolusi Industri
dimulai di Britania Raya pada akhir abad ke-18, yang menyebabkan
pergeseran dari pertanian, kemakmuran rakyat yang semakin bertambah dan
pertumbuhan penduduk. Banyak negara di Eropa menemukan bentuknya
seperti yang sekarang ini pasca-Perang Dunia II. Sejak berakhirnya
Perang Dunia II hingga Perang Dingin, Eropa terbagi kepada dua blok
politik dan ekonomi utama: negara-negara komunis di Eropa Timur dan
negara-negara kapitalis di Eropa Barat. Sekitar tahun 1990, Blok Timur
pecah bersamaan dengan jatuhnya Tembok Berlin.
Abad Kuno
Abad Kuno adalah suatu kurun waktu yang digunakan oleh para sejarawan
untuk menjelaskan abad-abad peralihan dari Abad Klasik ke Abad
Pertengahan, yang terjadi pada dataran Europa dan wilayah Mediterania:
secara umum dianggap berlangsung sejak Krisis Abad Ketiga Kekaisaran
Romawi sampai dengan Penaklukan Islam dan reorganisasi Kekaisaran
Byzantium oleh Heraclius.
Kekaisaran Romawi mengalami perubahan sosial, budaya dan organisasi
yang besar pada saat berkuasanya Diocletianus, yang memulai kebiasaan
membagi Kekaisaran menjadi dua bagian, yaitu Timur dan Barat, yang
diperintah oleh beberapa orang kaisar yang saling membantu. Diawali oleh
Konstantin Agung, Kekaisaran mengalami kristenisasi dan sebuah ibukota
baru didirikan di Konstantinopel. Migrasi suku-suku Jermanik mulai
mengganggu kekuasaan Romawi sejak akhir abad ke-4, yang pada akhirnya
menyebabkan runtuhnya Kekaisaran di wilayah Barat pada tahun 476, untuk
selanjutnya digantikan oleh suatu yang disebut kerajaan-kerajaan barbar.
Penggabungan dari berbagai budaya Yunani-Romawi, Jermanik, dan tradisi
Kristen yang terjadi kemudian, adalah merupakan dasar-dasar budaya
masyarakat Eropa Barat.
Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya
kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa
raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi
nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta
Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Seni rupa, terutama arsitektur, yang menjadi puncak era ini adalah
aliran Gothic. Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak memberi
pengaruh.
Pengaruh agama
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada
masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan
manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang
telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih
sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk
kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan
membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi
tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis. Pada masa ini pula
dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan pemerintahan Eropa
dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang
ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap
kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan
kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.
Militer
Pasukan pada abad pertengahan benar-benar dilatih untuk bertempur.
Dengan alat-alat yang sederhana seperti pedang, panah atau tombak.
Sedangkan pada pasukan yang menggunakan hewan(misalnya: kuda, unta)
yang biasa disebut kavaleri dianggap sangat berjaya pada abad
pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin banyak para pemanah
(Archers) yang lebih efektif dalam pertempuran. Selain itu tentunya
pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki sepertri ksatria
berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain. Ini terjadi
karena pada masa itu setiap negara masih bernetuk kerajaan, khususnya
di Eropa. Pada zaman dulu belum ada tank, maka terciptalah ketapel
(catapult) untuk menghancurkan kastil-kastil atau benteng pertahanan.
Ada pula pelempar batu panas/berapi yang disebut Mangonel.
Kematian Hitam / wabah hitam
Kematian Hitam, disebut juga Wabah Hitam, adalah suatu pandemi hebat
yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14
(1347 – 1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa.
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi pula epidemi pada sebagian
besar Asia dan Timur Tengah, yang menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa
sebenarnya merupakan bagian dari pandemi multi-regional. Jika termasuk
Timur Tengah, India, dan Tiongkok, Kematian Hitam telah merenggut
sedikitnya 75 juta nyawa. Penyakit yang sama diduga kembali melanda
Eropa pada setiap generasi dengan perbedaan intensitas dan tingkat
fatalitas yang berbeda hingga dasawarsa 1700-an. Beberapa wabah
penting yang muncul kemudian antara lain Wabah Italia (1629 – 1631),
Wabah Besar London (1665 – 1666), Wabah Besar Wina (1679), Wabah Besar
Marseille (1720 – 1722), serta wabah pada tahun 1771 di Moskwa.
Penyakit ini berhasil dimusnahkan di Eropa pada awal abad ke-19, tapi
masih berlanjut pada bagian lain dunia (Afrika Tengah dan Oriental,
Madagaskar, Asia, beberapa bagian Amerika Selatan). Kematian Hitam
menimbulkan akibat drastis terhadap populasi Eropa, serta merubah
struktur sosial Eropa. Wabah ini memberi pukulan serius terhadap Gereja
Katolik Roma, institusi keagamaan paling berpengaruh pada saat itu,
serta mengakibatkan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas
seperti Yahudi, Muslim, pendatang, pengemis, serta penderita lepra.
Ketidakpastian untuk tetap bertahan hidup menciptakan suatu
kecenderungan yang tak sehat pada masyarakat untuk hidup hanya untuk
hari ini, seperti digambarkan oleh Giovanni Boccaccio pada The Decameron
(1353). Kejadian awal di Eropa awalnya disebut sebagai “Mortalitas
Besar” (Great Mortality) oleh para penulis kontemporer. Nama “Kematian
Hitam” umumnya dianggap berasal dari gejala khas dari penyakit ini,
yang disebut acral necrosis, di mana kulit penderita menjadi
menghitam karena pendarahan subdermal. Catatan sejarah telah membuat
sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa Kematian Hitam adalah suatu
serangan wabah bubonik yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan
disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus hitam (Rattus
rattus), walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal
ini.
Abad Renaisans
Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya
kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan “renaisans” berasal dari bahasa
Perancis renaissance yang artinya adalah “Lahir Kembali” atau “Kelahiran
Kembali”. Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya
klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman
sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal. Masa ini ditandai oleh
kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan
yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan.
Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami
dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi
terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
Dilihat dari definisinya, kata “renaissance” menyiratkan sebuah
pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai
renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya
peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika
keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa
Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan
mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari
renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan.
Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan
tiba-tiba muncul serempak.
Sejarah Renaisans
Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa
Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah
gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di
Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan
sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala
sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan
kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek
yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian
dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi
dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo,
yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan
Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci.
Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari
Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa
mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus
melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali
kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap
pelanggaran terhadap misi ketuhanan. Perkembangan pertama renaisans
terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan
sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha
perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan
seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan
masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja.
Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di
Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan
pedagang. Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan
mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman
terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja
sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.
Ada suatu konsensus, walau bukan disetujui oleh semua pihak, bahwa
Masa Pencerahan dimulai di Firenze di abad ke-14. Berbagai macam teori
telah diajukan untuk menjelaskan asal-usul dan karakteristiknya,
berfokus pada beragam faktor, antara lain sifat khusus dari segi sosial
dan kemasyarakatan Firenze pada saat itu termasuk struktur politiknya
dan pengaruh gaya hidup keluarga terpandang kota tersebut, Keluarga
Medici. Abad Renaisans memiliki sebuah sejarah yang panjang dan rumit,
dan selalu muncul perdebatan diantara para sejarawan mengenai kegunaan
kata ‘Masa Pencerahan’ sebagai sebuah kata rujukan dan sebagai sebuah
masa sejarah. Beberapa diantara mereka mempertanyakan apakah Masa
Pencerahan benar-benar sebuah kemajuan kebudayaan dari Abad
Pertengahan, atau hanya melihatnya sebagai suatu periode pesimisme dan
nostalgia atas era klasik. Walau sejarawan abad ke-19 lebih suka untuk
menekankan bahwa Abad Renaisans merupakan perubahan yang jelas dari
pola pemikiran dan kelakukan Abad Pertengahan, beberapa sejarawan
modern belakangan lebih memperhatikan nilai kesinambungan antara kedua
era tersebut. Saat ini sudah lumrah untuk menganggap bahwa penilaian
akan satu era lebih baik atau lebih buruk dari era yang lain merupakan
hal yang salah. Hal ini menyebabkan beberapa sejarawan untuk menyerukan
agar mengakhiri penggunaan kata ‘Masa Pencerahan’ tersebut yang
dianggap sebagai sebuah hasil pemikiran presentisme.
Kesimpulan :
Kebudayaan bersifat fleksibel.kebudayaan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.perkembangan kebudayaan terjadi melalui proses difusi,akulturasi,dan asimiliasi.difusi kebudayaan adalah proses penyebaran kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain.difusi memiliki hubungan erat dengan migrasi.setiap individu yang memiliki kultur atau kebudayaan masing-masing.kebudayaan tersebut melekat menjadi bagian dari dirinya.tak terkecuali ketika mereka bermigrasi,kebudayaan pun akan turut menyertainya.
Sumber :
https://farrasarvian.wordpress.com/2012/10/05/tugas-ilmu-sosial-dasar-tentang-migrasi-dan-kebudayaan/
https://diahayukusumastuty.wordpress.com/2011/04/02/kebudayaan-benua-eropa/
https://diahayukusumastuty.wordpress.com/2011/04/02/kebudayaan-benua-eropa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar